Sindir Partai Anak Jokowi, Sahroni: PSI Akan Melonjak Sampai 7 Persen, Masuk Parlemen

Nusantaratv.com - 04 Maret 2024

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. (Antara)
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. (Antara)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI akhir-akhir ini jadi sorotan berbagai pihak. Tak terkecuali oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Bendahara Partai NasDem Ahmad Sahroni, bahkan menyindir partai politik pimpinan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, nantinya bakal masuk DPR. Sebab lonjakan suaranya akan melampaui parliamentary threshold atau ambang batas parlemen yang sebesar 4 persen.

"PSI akan melonjak sampai 7 persen," ujar Sahroni dalam unggahan akun Instagram-nya, @ahmadsahroni88, Senin (4/3/2024).

"Kita bangga tentunya bisa masuk parlemen. Selamat-selamat," imbuhnya.

Sahroni juga menyindir bahwa kondisi yang terjadi pada PSI merupakan prestasi bangsa. Karenanya ia mengajak semua agar membanggakan capaian tersebut.

Diketahui, PSI dan NasDem merupakan rival di Pilpres 2024. PSI mendukung capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, sementara NasDem mengusung capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sejauh ini Prabowo-Gibran dinyatakan unggul di Pilpres, baik melalui hitung cepat mayoritas lembaga survei, maupun real count KPU. 

"Memang kita patut bangga sama negeri kita untuk menuju Indonesia gemilang," kata crazy rich Tanjung Priok itu disertai emoji bendera Merah Putih dan tanda cinta.

Sebelumnya, PSI mengalami lonjakan suara yang ada pada Sirekap KPU RI pada 1-2 Maret 2024. Dalam waktu sehari, PSI memperoleh 101.426 suara.

Data Sirekap pada 2 Maret 2024 pukul 14.00 WIB, memperlihatkan suara PSI bertambah 0,12 persen selang 24 jam saat lonjakan suara. Suara PSI bertambah dari 2.300.600 pada 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB, menjadi 2.402.026 suara atau 3,13 persen, pada 2 Maret pukul 14.00 WIB. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penghitungan di 541.298 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau baru masuk 65.75 persen.

KPU RI menjelaskan, bahwa pihaknya berpatokan pada hasil formulir C sebagai data perolehan suara yang dipublikasikan.

"Ya siapa pun bisa berkomentar di dalam negara demokrasi, siapa pun bisa berkomentar, komentar yang baik adalah komentar yang dilandasi pada fakta ataupun data. Sirekap data yang dipublikasi, di Sirekap itu selalu disematkan foto formulir C hasil plano," ujar Komisioner KPU Idham Holik di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (3/2/2024).

Idham meminta publik tidak hanya membaca angka numerik di Sirekap. Ia mengajak semua pihak untuk memperhatikan formulir C yang diunggah dalam website. Apabila ada data yang tidak sinkron, maka pihak terkait bakal memverifikasi ulang.

"Kalau sekiranya data perolehan suara peserta pemilu yang ada tampilan Sirekap ini tidak sinkron dengan data perolehan suara yang ada di foto formulir model C hasil plano, maka itu akan disesuaikan dengan foto formulir model C hasil plano dan dalam hasil rekapitulasi secara berjenjang," kata Idham.

"Hal tersebut diakurasi, pelaksanaan rekapitulasi perolehan suara peserta pemilu di tingkat PPK atau tingkat kecamatan dengan cara membuka satu per satu formulir model c hasil plano dan itu disaksikan oleh para saksi dan diawasi oleh pengawas pemilu kecamatan," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close