Nusantaratv.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui DPMPD Dukcapil Provinsi NTB kembali menggelar lomba Desa dan Kelurahan (LOMDESKEL) Tingkat Provinsi setelah 2 tahun tidak diselenggarakan.
Kepala DPMPD Dukcapil Provinsi NTB mengatakan Ashari Lomba ini dapat memacu pembangunan berbasis desa, sehingga dapat mendorong untuk memajukan dan mensukseskan berbagai pembangunan dan program Pemerintah di Desa.
"Beberapa aspek penilaian berhubungan dengan program Pemprov. NTB yang dikomandani Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah dan Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah," kata Ashari saat melakukan Penilaian dan Klarifikasi Lapangan di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading bersama Tim Juri Lomba Desa dan Kelurahan (LOMDESKEL) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 pada Senin (11/7/2022).
Ashari menjelaskan, persoalan lingkungan, penanganan kesehatan masyarakat berbasis dusun didesa melalui Posyandu Keluarga dan pengelolaan Bank Sampah, untuk mewujudkan NTB Zero Waste. Sehingga, dengan program prioritas membangun dan melawan kemiskinan dari desa terus digesa.
Selain itu, lanjut Ashari, tujuan dari penyelenggaraan LOMDESKEL adalah untuk mengevaluasi dan menilai sejauhmana pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Desa, dalam menyelenggarakan aspek pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
"Lomba ini memiliki tiga kategori penilaian, yang merupakan paket komplit, Pemerintah Desa harus mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program kerja, sesuai dengan potensi didesa," jelasnya.
Lebih lanjut, Ashari menjelaskan, selama dua tahun di masa Covid-19, LOMDESKEL Tingkat Provinsi tidak digelar. Namun, dengan tekad bersama, untuk mempertahankan predikat juara tingkat nasional, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2022 kembali diselenggarakan.
Ashari mengakui, untuk memajukan desa, bukan hanya tugas Pemerintah Desa, namun kolaborasi antar Pemda, OPD, maupun dengan pihak ketiga, dengan komitmen, konsistensi, regulasi, dan implementasi nyata di desa.
Ashari juga mengapresiasi Kabupaten Lombok Timur karena menjadi salah satu Kabupaten dengan peningkatan signifikan berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM).
"Kabupaten Lotim ini sangat luar biasa, dimana perkembangan Desa Mandiri, dari 19 Desa Mandiri di tahun 2021 menjadi 60 Desa Mandiri di tahun 2022. Keberhasilan ini tentu kerja keras jajaran Pemkab sampai Pemdes. Tentu ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar Ashari.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy, mengatakan bahwa LOMDESKEL, dapat memacu Pemerintah Desa, untuk menggali dan mengembangkan potensi desa di masa mendatang.
"Lomba Desa, dapat memacu Pemerintah Desa, untuk meningkatkan peran dalam membina dan memberdayakan masyarakat, serta mendorong partisipasi masyarakat guna percepatan pembangunan," harap Bupati Sukiman.
Ia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Lombok Timur, menargetkan seluruh Desa menjadi Desa Mandiri. Apalagi saat ini sudah tidak ada Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal di Lotim.
Untuk Pemerintah Desa Montong Betok, Sukiman menyampaikan selamat atas prestasi sebagai Juara Lomba Desa Tingkat Kabupaten.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada tim pembina dan penilai perlombaan desa tingkat kabupaten, yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan mengantarkan Montong Betok sebagai Juara I mewakili Lombok Timur sehingga dapat menjadi contoh, bagi desa lain," tutupnya.