Serukan Perang! Israel Minta Warga Gaza Tinggalkan Kota

Nusantaratv.com-Israel meminta 1,1 juta warga Kota Gaza untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan berpindah ke selatan dalam waktu 24 jam. Pasalnya, Militer Israel siap berperang melawan pejuang Hamas. 

Ribuan pasukan Israel lengkap dengan tank telah berada di Jalur Gaza dan siap melakukan invasi darat. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan sekarang waktunya untuk berperang. 

“Sekarang adalah waktunya untuk berperang,” seru Yoav Gallant, pada Kamis (12/10/2023).

Militer Israel menyatakan akan segera melakukan operasi di Gaza. Warga sipil hanya dapat kembali ke kota mereka ketika ada pengumuman lain.

Seruan perang yang dilontarkan militer Israel menuai respons dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Menurut PBB gerakan Israel yang semacam itu bakal menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi kemanusiaan di Gaza. PPB pun meminta Israel untuk membatalkan rencananya melakukan invasi militer ke Gaza.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas meminta agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang bisa mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi bencana,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.

Sebaliknya, seorang pejabat Hamas mengatakan, peringatan yang dikeluarkan Israel terkait Gaza adalah “propaganda palsu”. Dia pun meminta warga agar tidak tertipu.

Situasi di Gaza kembali memanas pasca serangan yang dilakukan pejuang Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel bersumpah akan memusnahkan para pejuang Hamas. Akan tetapi, invasi darat ke Gaza bakal menimbulkan risiko serius, karena Hamas menyandera sejumlah tawanan dalam serangan pekan lalu itu.

Hanya dalam hitungan hari, korban tewas akibat konflik bersenjata Israel dan pejuang Hamas telah mencapai ribuan orang. Dilaporkan 1.300 warga Israel tewas dan 1.500 warga Palestina terbunuh.

Selain menghancurkan sejumlah bangunan dan menewaskan ribuan orang, perang juga telah menimbulkan berbagai masalah pelik khususnya bagi warga Gaza. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, bahan bakar yang menggerakkan generator darurat di rumah sakit di Gaza bisa habis dalam beberapa jam mendatang. Sementara Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan bahwa persediaan makanan dan air bersih hampir habis.