Nusantaratv.com - Serangan helikopter Amerika Serikat (AS) menewaskan 2 pejabat kelompok negara Islam atau ISIS dalam aksi yang dilancarkan di Suriah Timur pada Minggu (11/12/2022) dini hari waktu setempat.
Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari ABC News, Senin (12/12/2022), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengidentifikasi salah satu dari mereka yang tewas adalah Anas, seorang pejabat ISIS di provinsi Suriah yang terlibat dalam perencanaan dan operasi fasilitasi di Suriah Timur.
CENTCOM menyebut serangan itu sebagai 'operasi sepihak'. Mereka menambahkan tidak ada korban dari warga sipil dalam serangan tersebut.
"ISIS terus menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan. Operasi ini menegaskan kembali komitmen teguh CENTCOM untuk memastikan kekalahan abadi kelompok tersebut," kata juru bicara CENTCOM, Joe Buccino.
"Kematian para pejabat ISIS ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris tersebut untuk merencanakan lebih jauh dan melakukan serangan destabilisasi di Timur Tengah," lanjut Buccino.
Setelah meroket di Irak dan Suriah pada tahun 2014 yang membuatnya menaklukkan sebagian besar wilayah, ISIS melihat 'kekhalifahan' yang diproklamirkan sendiri runtuh di bawah gelombang serangan.
Kelompok militan itu dikalahkan di Irak pada tahun 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, tetapi sel-sel tidur kelompok ekstremis Muslim Sunni masih melakukan serangan di kedua negara dan mengklaim serangan di tempat lain di dunia.
Para pejabat AS mengatakan para ekstremis, termasuk ribuan pejuang yang tersebar di berbagai afiliasi di Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan lokasi lain, tetap menjadi ancaman.
Pada akhir November lalu, kelompok ISIS mengkonfirmasi kematian pemimpinnya Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, sekaligus mengumumkan penggantinya pada Rabu (30/11/2022) waktu setempat.
Dikatakan juru bicara kelompok itu jika Hashimi, seorang warga Irak, telah tewas dalam pertempuran, tanpa merinci tanggal kematiannya atau keadaannya. "Hashimi tewas dalam pertempuran dengan musuh-musuh Tuhan," kata juru bicara itu, seperti dikutip dari AFP, Kamis (1/12/2022).
Berbicara dalam pesan audio, juru bicara mengidentifikasi pemimpin baru kelompok itu sebagai Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi.