Serang Anak-anak, Monyet Nyaris Dihakimi Massa

Nusantaratv.com - 22 Juni 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Dua anak di Surabaya, Jawa Timur diserang monyet. Monyet pun diamankan. Monyet bernama Rambo itu telah dibawa oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Surabaya.

Monyet ini ternyata milik seorang pengamen tak ber-KTP. Saat itu ada razia dan si pengamen kabur dengan menceburkan diri ke Sungai Jagir. Monyet yang dibawa pun ditinggal hingga berkeliaran menyerang anak.

Mujiono (52) warga Bagong Ginayan, Ngagel, menjelaskan bahwa dirinya yang membawa monyet tersebut ke pemiliknya. Dia pula yang mengamankan si monyet agar tak menyerang lagi dua anak yang dibonceng ibunya.

"Waktu itu saya cari kerja di Jagir, waktu lampu merah ada ibu bawa anak di depan. Tahu-tahu ada monyet ke kaki anak. Orang tuanya tolong-tolong. Saya kasian sama anaknya, saya pegang kepalanya diam terus diam, saya tarik," ujar Mujiono, Rabu (21/6/2023).

Setelah menyerang dua anak, monyet itu hendak dipukuli warga. Karena merasa kasihan, ia meminta untuk tidak memukuli dengan kayu dan dibawanya pulang monyet itu.

"Waktu itu orang-orang nggak mengasihani, ambil pring (bambu) mau dipukuli, saya kasihan. Monyetnya sudah aman, saya serahkan ke pemilik. Pemilik takut karena ada korban. Terus saya bawa ke sini, saya dengar berita kalau monyet ini viral, saya ke kelurahan minta solusi," jelas Mujiono.

Kabid Peternakan DKPP Surabaya, drh Sunarno Aristono mendapat kabar dari Kelurahan Ngagel, bahwa memang benar monyet tersebut milik pengamen.

"Saya koordinasi dengan Lurah Ngagel menyampaikan laporan kejadian, memang daerah situ ada pengamen biasa bawa monyet, ada penertiban lari bahkan masuk sungai. Monyetnya ditinggal dan akhirnya lepas dan menyerang pengendara dan Pak Mujiono menyelamatkan," kata Aris.

Aris pun menyampaikan ke warga, tujuannya mengambil monyet bukan untuk menyakiti hewan, melainkan observasi. Karena ditakutkan terkena rabies seperti kasus yang sedang marak.

"Akhirnya, setelah koordinasi, dievakuasi sekarang. Observasi kalau tidak ada rabies akan dititipkan ke BKSDA, di sana menampung monyet liar," ujarnya.

Aris mengatakan monyet yang berusia 7 tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda rabies. Seperti agresif, gelisah, air liur berbusa, sensitif terhadap cahaya dan suara, susah makan dan minum hingga kejang.

Monyet sendiri saat ini tengah  menikmati makanannya. Bahkan, es cincau milik Mujiono diminum hingga habis.

"Menurut saya ini tidak rabies, karena jinak. Dia kemungkinan kemarin nyerang karena stres atau lapar," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close