Senjata Melawan Hoaks Jadi Tema Kegiatan Literasi Digital di Surabaya

Nusantaratv.com - 13 September 2023

Kegiatan Literasi Digital di Surabaya
Kegiatan Literasi Digital di Surabaya

Penulis: Arfa Gandhi

“Seiring dengan perkembangan teknologi, kita harus rendah hati, belajar, bekerja sama, beradaptasi, bertransformasi, dan berproduksi, yang mana hal tersebut akan dipaparkan oleh narasumber dalam acara ini yang telah diundang dan diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bersama dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dari Komisi Sosial (Komsos), Komisi Kerasulan Awam (Kerawam), Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya.” kata Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, Rm. P. Anthonius Steven Lalu, SS.Lic.,Th.

Anthonius Steven Lalu juga berharap dengan terselenggaranya acara ini kaum muda kita dapat menjadi melek informasi, yang artinya mampu untuk menganalisa sumber informasi yang didapatkan sehingga tidak akan diberdayakan teknologi.

berdasarkan data kependudukan tahun 2022 ada lebih dari 215 (dua ratus lima belas) juta penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet. Pengguna internet di Indonesia rata-rata7,42 jam perhari.

Studi dari Microsoft yang keluar pada awal tahun 2021 lalu, menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna internet yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Banyaknya pengguna internet di Indonesia tidak dibarengi oleh literasi digital yang piawai.

“Pada tahun 2021, Kominfo mendapat amanah dari Presiden Jokowi untuk mencanangkan program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia.” kata Indriyatno Banyumurti selaku narasumber yang hadir pada acara tersebut.

“Terdapat empat pilar Literasi Digital, yaitu; Cakap, artinya kemampuan memakai teknologi digital untuk mengunakannya; Aman, artinya keamanan data pribadi di dunia digital; Budaya, artinya mengejawantahkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan ke dalam aktifitas digital sehari hari; Etis, artinya memperhatikan setiap tutur kata yang digunakan dalam keseharian dalam dunia digital.” sambungnya.

Indriyatno Banyumurti juga menyebutkan bahwa Berita hoaks muncul di media digital yang sama seperti sebagaimana dipakai dalam keseharian, contohnya WhatsApp, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya. 

“Demi terhindarkan dari berita hoaks, maka sudah semestinya mengenali ciri-ciri dari berita hoaks, yaitu; menyerang perasaan, mendesak untuk disebarkan, ketidakjelasan sumber berita, tidak logis, judul berita yang provokatif.” ujarnya.

Indriyatno Banyumurti juga memberi tahu beberapa cara menanggulangi berita hoaks antara lain; keharusan berpikir kritis, memeriksa adakah ciri hoaks di dalamnya, cermati Alamat situs, dan memeriksa orisinalitas berita di https://s.id/cekhoaks. Saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar.

Dikesempatan yang sama Yohana Vanda yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini membahas soal “Etis Bermedia Sosial”. Menurutnya, etika di media sosial harus sama seperti etika saat berjumpa langsung dengan orang yang dituju.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close