Nusantaratv.com-Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali memutasi sejumlah perwira tingginya. Jabatan penting di lingkungan TNI kini diisi oleh pejabat baru.
Berdasarkan informasi yang diterima Nusantaratv.com, Sabtu (27/7/2024), ada nama Letjen TNI Richard Tampubolon kini diangkat menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkogabwilhan III.
Pengangkatan Richard Tampubolon menjadi Kasum TNI terlihat dari daftar pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI.
Kepala Staf Umum TNI atau biasa disebut Kasum TNI adalah pejabat yang berfungsi sebagai pimpinan staf di dalam lingkungan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia
Diketahui, selama bertugas di Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon telah memerintahkan anggotanya bersama TNI Koops Haberna memburu para anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pengejaran ini berhasil menembak dua orang OPM, salah satunya desertir TNI Danis Murib yang bergabung dengan OPM. Danis Murib terakhir berpangkat Prajurit Dua (Prada) anggota Satgas Yonif 527/Baladibya Yudha Kodam V/Brawijaya yang tengah beroperasi di Papua.
Danis Murib telah meninggalkan Pos Moanemani Baru di wilayah Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Prov. Papua Tengah sejak tanggal 14 April 2024. Desertir merupakan tindakan anggota militer yang meninggalkan tugas atau posisinya tanpa izin resmi dan tak berniat kembali.
Profil Richard Tampubolon
Memiliki nama lengkap Richard Taruli Horja Tampubolon merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang kini baru dilantik menjadi Kepala Staf Khusus (Kasum) TNI.
Jenderal Bintang tiga tersebut lahir pada 24 Mei 1967. Richard Tampubolon berhasil menyelesaikan Akademi Militer pada 1992 dan berasal dari Kopassus.
Tercatat, ia juga pernah ditugaskan ke medan yang sangat sulit yaitu tepatnya pada tahun 1998, ia ikut operasi militer di Timor-Timur. Bahkan saat berpangkat Bintang Satu ketika menjabat sebagai Wadanjen Kopassus ia ditunjuk sebagai Kepala Operasi (Kaops) Nemangkawi I di Papua.
Richard Tampubolon dengan pasukan yang dibawanya sukses merebut Markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta melumpuhkan beberapa pimpinan militer Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB).