Nusantaratv.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk kematian warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan.
Dia menyatakan peristiwa itu tidak dapat diterima dan mengimbau mereka untuk segera dihentikan. Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengungkapkan pada Rabu (10/5/2023), dimana Guterres menyatakan keprihatinan mendalam.
"Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil dalam melakukan operasi militer," kata Haq, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (11/5/2023).
Guterres juga mengutuk peluncuran roket sembarangan dari Gaza ke Israel. Dia menilai tindakan itu juga melanggar hukum kemanusiaan internasional dan membahayakan warga sipil Palestina dan Israel.
"Guterres mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri secara maksimal dan bekerja untuk segera menghentikan permusuhan," lanjut Haq.
Tentara Israel mengatakan serangan udara di Gaza adalah bagian dari Operation Shield and Arrow (Operasi Perisai dan Panah) sebagai respons atas tembakan roket dari Gaza menyusul kematian seorang warga Palestina pekan lalu yang melakukan mogok makan di sebuah penjara Israel.
Secara total, menurut Kementerian Kesehatan Palestin, setidaknya 21 warga Palestina telah meninggal dan 64 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Gaza.