Nusantaratv.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengonfirmasi akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada November mendatang.
Kepastian itu disampaikan saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu Antonio Guterres disela-sela menghadiri Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat (AS).
Menlu Retno Marsudi menyampaikan apresiasi atas konfirmasi kehadiran Antonio Guterres di KTT G20. Menteri kelahiran Semarang, Jawa Tengah (Jateng), 59 tahun silam itu, juga menjelaskan persiapan KTT G20 yang sudah mencapai tahap akhir.
Pertemuan Menlu Retno Marsudi dan Antonio Guterres juga membahas berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama, termasuk Presidensi Indonesia di G20. Tak hanya itu, Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan terkait pentingnya KTT G20 untuk dapat menghasilkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia.
Sidang ke-77 Majelis Umum PBB dibuka pada 13 September 2022. High Level Week (HLW) berlangsung pada 20-26 September 2022 di markas besar PBB di New York, AS. Tema HLW tahun ini adalah 'A watershed moment: transformative solutions to interlocking challenges'.
Dalam pertemuan empat mata tersebut, Menlu Retno Marsudi juga bertukar pikiran dengan Antonio Guterres mengenai perkembangan isu Myanmar. Keduanya menyatakan keprihatinan dan kekecewaan yang sama terhadap Junta Militer Myanmar yang tidak menunjukkan komitmen untuk 5 poin konsensus (5 Point of Consensus) yang telah dimandatkan oleh para pemimpin anggota ASEAN lainnya, pada April 2021.
Di mana kelima poin konsensus yang disepakati Myanmar dengan para pemimpin ASEAN yakni pengakhiran segera kekerasan di Myanmar, dialog antara semua pihak terkait, penunjukan utusan khusus, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN untuk Myanmar, dan kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
Sedangkan Antonio Guterres menyampaikan kembali dukungannya terhadap 5 poin konsensus ASEAN mengenai Myanmar kepada Menlu Retno Marsudi. Dan, disebutkan jika komunikasi dan koordinasi Indonesia dengan PBB akan semakin intensif mengingat Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023.