Sekjen PBB: 1,7 Miliar Orang Terdampak Perang Rusia di Ukraina

Nusantaratv.com - 14 April 2022

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. (Reuters)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut perang Rusia di Ukraina telah mengakibatkan gangguan makanan, energi dan keuangan, yang mempengaruhi 1,7 miliar orang di seluruh dunia.

Dia mengatakan dampak perang bersifat global dan sistemik. "Sebanyak 1,7 miliar orang, sepertiga di antaranya sudah hidup dalam kemiskinan, sekarang sangat rentan terhadap gangguan dalam sistem pangan, energi dan keuangan yang memicu peningkatan kemiskinan dan kelaparan," kata Guterres pada konferensi pers, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (14/4/2022).

Dia mengatakan 36 negara mengandalkan Rusia dan Ukraina untuk lebih dari setengah impor gandum mereka, termasuk beberapa negara termiskin dan paling rentan. "Harga sudah naik tetapi perang telah membuat situasi yang buruk jauh lebih buruk," ungkapnya, mengutip harga gandum dan jagung yang naik 30 persen sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, karena Rusia adalah pemasok energi utama, harga minyak, gas alam, dan pupuk juga menjadi tinggi. "Harga minyak naik lebih dari 60 persen selama setahun terakhir, mempercepat tren yang berlaku. Hal yang sama berlaku untuk harga gas alam, yang telah naik 50 persen dalam beberapa bulan terakhir," imbuhnya. 

"Ketika harga naik, begitu juga kelaparan dan kekurangan gizi, terutama untuk anak-anak," tambah Guterres.

Dia juga menegaskan perang harus segera diakhiri dan negosiasi harus dipercepat menuju perdamaian. "Rakyat Ukraina tidak dapat menanggung kekerasan yang menimpa mereka. Dan orang-orang yang paling rentan di seluruh dunia tidak dapat menjadi korban kerusakan dalam bencana lain yang tidak mereka tanggung," tukas Guterres. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close