Nusantaratv.com - Pemilihan umum (Pemilu) biasa disebut pesta demokrasi, karena dalam hal ini rakyat akan berlomba-lomba menentukan pilihan terhadap partai maupun orang atau individu yang dipercaya dapat membawa aspirasi mereka pada ranah legislatif.
Kata pesta demokrasi pertama kali di populerkan pada pemilihan umum tahun 1982. Lebih tepatnya, diucapkan oleh Soeharto saat rapat nasional persiapan pemilu pada bulan Februari 1981.
Sayangnya, pesta demokrasi kali ini tak menjadi hari yang istimewa bagi sejumlah calon legislatif (caleg) dalam pertarungan memperebutkan kursi wakil rakyat.
Bagaimana bisa dibilang sebagai pesta demokrasi, jika gelaran ini ternyata hanya menjadi sebuah beban politik bagi para kontestannya.
Seperti yang terjadi di Nusantara Tenggara Barat (NTB) dimana secara mengejutkan sejumlah Caleg DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil NTB III Lombok Timur (Lotim) bagian Utara dan dapil NTB IV Lotim bagian selatan menyatakan diri mundur dari pencalonan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Seorang Caleg PPP DPRD NTB, Yon Mustofa Ilham mengatakan, ketidaknyamanan menjadi salah satu sebab mundurnya para caleg.
Yon menjelaskan, bahwa ada dua penyebab yang membuat sejumlah caleg mundur dari arena pertarungan pesta demokrasi.
Pertama tidak ada satu pun saksi yang diajukan dapat diakomodir oleh DPW. Kedua adanya pernyataan salah satu petinggi partai yang menyulut emosi.
“Ada statemen dari salah satu petinggi partai yang menyatakan sulit untuk dilantik walaupun menang. Karena pernyataan itu juga membuat kita merasa sudah tidak nyaman lagi dan memilih mundur dari pencalonan,” ungkap Yon kepada wartawan dikutip dari Gatra, Minggu (11/02/2024) lalu
“Dari pada jadi masalah dan saling gugat, lebih baik sekarang semua mundur dari pencalonan. Kami sudah tidak nyaman sehingga kami mundur,” tambahnya.
Dengan tegas Yon mengatakan bosan dengan suasana politik yang penuh dengan tekanan dan intimidasi. Bahkan, Ia juga mengaku salah telah masuk dunia politik.
Karena itu, dengan hati yg kuat akhirnya Yon mengambil keputusan untuk mundur dari pencalonan serta membubarkan semua tim sukses.
“Anggaran sudah banyak yang keluar untuk sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat. Kami anggap itu bagian dari sedekah saja,” ujar Yon.
Menurut informasi, sampai saat ini hanya tinggal satu orang Caleg PPP di dapil NTB IV yang tidak mengundurkan diri, yakni caleg nomor 6.