Nusantaratv.com - Juru bicara badan PBB untuk urusan anak-anak (UNICEF) James Elder, pada Minggu (3/12/2023) mengatakan, Gaza selatan saat ini menghadapi "pengeboman terburuk" sejak serangan Israel pada 7 Oktober.
"Ini adalah pemboman perang terburuk saat ini di Gaza selatan. Saya melihat begitu banyak korban anak-anak," kata Elder di X (Twitter), seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/12/2023).
"Kami mendapatkan peringatan terakhir untuk menyelamatkan anak-anak, serta suara hati nurani kami," lanjutnya.
Dalam pesan video terpisah, Elder mengungkapkan telah "kehabisan cara" untuk menggambarkan kengerian yang dihadapi anak-anak di Jalur Gaza. "Saya merasa seperti hampir gagal dalam kapasitas untuk menyampaikan tentang pembantaian terhadap anak-anak yang tiada henti di sini," imbuhnya.
Tentara Israel kembali membombardir Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) pagi waktu setempat setelah jeda kemanusiaan selama sepekan dinyatakan berakhir. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 509 warga Palestina tewas dan 1.316 lainnya terluka akibat serangan udara Israel sejak Jumat (1/12/2023).
Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober. Sejak saat itu, lebih dari 15.500 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan, tewas. Sedangkan korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.