Sebelum Jadi Endemi, Ahli Ingatkan Cacar Monyet Harus Dihilangkan

Nusantaratv.com - 15 Juli 2022

Ilustrasi. Tabung reaksi berlabel 'virus cacar monyet positif dan negatif' terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 23 Mei 2022. (Dado Ruvic/Reuters)
Ilustrasi. Tabung reaksi berlabel 'virus cacar monyet positif dan negatif' terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 23 Mei 2022. (Dado Ruvic/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan hingga Senin (11/7/2022), tercatat ada 1.735 kasus cacar monyet di Inggris Raya, di mana 96 persen terjadi di Inggris.

Dikutip dari Express, Jumat (15/7/2022), kasus cacar monyet ini diperkirakan meningkat dua kali lipat setiap 15 hari. Dengan terus melonjaknya kasus cacar monyet, membuat sejumlah organisasi melayangkan tuntutan kepada pemerintah untuk lebih serius menghentikan penyebaran virus. 

The British Association of Sexual Health & HIV dan Yayasan Terrence Higgins Trust termasuk di antara yang menyerukan pengendalian wabah dan peningkatan vaksinasi.

Dr Claire Dewsnap, Presiden British Association of Sexual Health & HIV, mengatakan kondisi saat ini sudah mencapai titik kritis. Dengan demikian, lanjut dia, perlu ada upaya lebih serius dan komprehensif dalam mengendalikan penyebaran kasus cacar monyet.

"Layanan kesehatan seksual kini sudah kewalahan. Ini membuat kami berada di jurang krisis kesehatan masyarakat yang baru," ujar Dr Dewsnap.

Sementara itu, Jim McManus, Presiden Asosiasi Direktur Kesehatan Masyarakat menyebutkan, wabah cacar monyet harus dihilangkan. Ditambahkannya, penyakit akibat infeksi virus cacar monyet itu harus dicegah agar tidak menjadi endemi.

"Kita harus menghilangkan wabah ini. Jika wabah ini menjadi endemik di bagian mana pun dari populasi kita, itu akan menelan biaya ratusan kali lebih banyak dalam penderitaan, kesengsaraan, bahaya. Biaya dapat dihindari dengan menghilangkannya," jelas McManus. 

Diketahui, mayoritas kasus cacar monyet dialami laki-laki gay dan biseksual. Fakta itu menunjukkan tidak ada sinyal penularan berkelanjutan di luar jaringan tersebut untuk saat ini. Tetapi, para ahli menegaskan tanpa tindakan yang serius, virus cacar monyet dapat menyebar ke orang yang lebih rentan terhadap infeksi. 

Cacar monyet (monkeypox) umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika tengah dan barat. 

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close