Satuan Tugas: 65,80 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksin Penguat

Nusantaratv.com - 16 November 2022

Tangkapan layar - Laporan kasus dan vaksinasi COVID-19 per 16 November 2022 yang dilaporkan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Rabu (16/11/2022). (FOTO ANTARA/HO-Satgas COVID-19).
Tangkapan layar - Laporan kasus dan vaksinasi COVID-19 per 16 November 2022 yang dilaporkan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Rabu (16/11/2022). (FOTO ANTARA/HO-Satgas COVID-19).

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang sudah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau dosis penguat total mencapai 65,80 juta orang hingga 16 November 2022.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu, disebutkan jumlah warga yang mendapat vaksinasi dosis penguat bertambah 23.889 orang pada Rabu (16/11) ini.

Dengan tambahan itu, total penerima dosis penguat mencapai 65.807.127 orang atau setara 28,04 persen dari target vaksinasi COVID-19 yang seluruhnya 234.666.020 orang.

Sedangkan warga yang sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 8.266 orang, menjadi total 172.133.110 orang atau setara 73,35 persen dari target.

Vaksinasi dosis pertama sudah diberikan kepada 205.272.373 orang, setelah mengalami penambahan pada hari ini 6.157 orang atau setara 87,47 persen dari sasaran.

Pemerintah juga melaksanakan vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau dosis penguat kedua pada 1.823 tenaga kesehatan, sehingga total mencapai 706.703 orang atau setara 48,12 persen dari target sasaran 1,46 juta orang.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan dalam sebulan terakhir jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang, 5 persen di antaranya menjalani perawatan intensif, dan sisanya di non-ICU.

"Dari yang dirawat 10 ribuan kasus, 84 persen pasien di antaranya belum booster dan 50 persen belum divaksin primer," katanya.

Syahril yang juga Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan, vaksin COVID-19 adalah upaya dalam memberi antibodi agar seseorang memiliki kekuatan tubuh dari serangan Virus Corona.

"Pesan dari kejadian ini, orang yang masuk rumah sakit dan dirawat, jumlahnya tinggi karena belum booster," katanya.

Kajian lainnya dari Kemenkes, hampir 52 persen pasien usia lanjut yang belum vaksin dan booster sehingga berisiko tinggi kematian, demikian Mohammad Syahril.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close