Satu Bulan Terakhir, Lebih dari 20.800 Tentara Ukraina Tewas, 2.200 Perangkat Keras Militer dan 10 Tank Leopard Hancur

Nusantaratv.com - 01 Agustus 2023

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. (© Layanan Pers Kementerian Pertahanan Federasi Rusia/TASS)
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. (© Layanan Pers Kementerian Pertahanan Federasi Rusia/TASS)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu melaporkan situasi perang selama satu bulan belakangan ini di Ukraina.

Dia mengungkapkan, militer Ukraina kehilangan lebih dari 20.800 tentara. Selain itu, lebih dari 2.200 item perangkat keras militer hancur, termasuk 10 tank Leopard.

Hal itu disampaikan Menteri Shoigu dalam sebuah konferensi dengan para komandan militer. Dia juga melaporkan, selama sebulan ini, senjata-senjata bantuan Barat untuk Ukraina berhasil dihancurkan Rusia di medan perang.

"Selama sebulan terakhir, kerugian musuh mencapai lebih dari 20.800 tentara, tepatnya, 20.824 personel, dan 2.227 item persenjataan, termasuk 10 tank Leopard, 11 kendaraan tempur infanteri Bradley Amerika Serikat, 40 sistem artileri M777 buatan Amerika Serikat, dan 50 senjata artileri self-propelled dari Inggris Raya, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Polandia," kata Menteri Shoigu, seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (1/8/2023).

Menteri Shoigu berterima kasih kepada seluruh personel militer Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina atas pengabdian, keberanian, dan profesionalitas mereka.

"Sebelumnya, kami berbicara tentang beberapa contoh prestasi, sedangkan hari ini kami memiliki puluhan dan ratusan prajurit, tentara, perwira, dan sersan yang layak yang tidak hanya menjalankan tugas mereka dengan kehormatan tetapi juga melakukannya dengan sangat profesional. Para pejuang benar-benar menunjukkan contoh keberanian, kepahlawanan, dan izinkan saya mengulanginya, profesionalisme," lanjut Menteri Shoigu.

Diketahui, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan tentara Ukraina telah melakukan upaya ofensif sejak 4 Juni. Namun, upaya itu mengalami kegagalan. Menhan Shoigu melaporkan pada 11 Juli, jumlah korban tentara Ukraina telah melebihi 26.000 orang sejak Kiev melancarkan serangan balasannya. 

Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pasukan Ukraina telah gagal mencapai keberhasilan di desa-desa garis depan manapun.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close