Satgas Pamtas RI-Malaysia Latih Warga Membuat Tempe

Nusantaratv.com - 14 November 2022

Prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani memberikan pelatihan pembuatan tempe kepada masyarakat di Desa Sungai Senunuk Kecamatan Batang Lupar, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin (14/11/2022). ANTARA/HO-Penerangan Yonarmed 19/105 Trk Bogani. (Teofilusianto Timotius)
Prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani memberikan pelatihan pembuatan tempe kepada masyarakat di Desa Sungai Senunuk Kecamatan Batang Lupar, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin (14/11/2022). ANTARA/HO-Penerangan Yonarmed 19/105 Trk Bogani. (Teofilusianto Timotius)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Tdk Bogani melatih warga Desa Sungai Senunuk, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, membuat tempe.

"Prajurit kami mengajarkan warga membuat tempe untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan," kata Dansatgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Letkol Arm Edi Yulian Budiargo, di Badau Kapuas Hulu, Senin.

Edi mengatakan pembuatan tempe yang dilakukan melalui kelompok masyarakat dengan sistem industri rumah tangga.

Menurutnya, dengan mengajarkan kelompok masyarakat membuat tempe yang baik dan benar agar masyarakat mampu meningkatkan ekonomi.

Ia mengatakan tempe merupakan salah satu usaha yang memiliki peran penting dalam pergerakan perekonomian masyarakat Indonesia karena tempe telah dikenal dan sering dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di daerah perbatasan.

"Kami berharap dengan adanya pelatihan pembuatan tempe, maka masyarakat bisa mandiri dan berkelanjutan dalam usaha pembuatan tempe untuk meningkatkan ekonomi keluarga," katanya.

Di tempat terpisah Danpos Kapar Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Serda Ale Sandro menjelaskan pihaknya memberikan pelatihan pembuatan tempe mulai dari proses penyortiran kacang kedelai dari kotoran, perebusan, perendaman, pencucian, pemisahan kacang dari kulitnya, pencampuran dengan ragi, dan proses pembungkusan hingga proses fermentasi.

Dia mengatakan kelompok masyarakat di Desa Selungai Senunuk itu cukup antusias membuka usaha pembuatan tempe karena memang memiliki potensi menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, salah satu warga yang mengikuti pelatihan, Sudir (56), mengucapkan terima kasih kepada Danpos dan Personel Pos Kapar karena telah memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan tempe yang dapat dikembangkan menjadi industri rumahan.

"Pelatihan membuat tempe itu ilmu yang sangat bermanfaat, semoga ke depannya keterampilan yang telah kami terima dapat menumbuhkan minat kami untuk bisa membuat usaha rumahan guna menunjang ekonomi keluarga," kata Sudir.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close