Sampai H-1 Lebaran 2024, Terjadi 301 Kasus Kecelakaan 26 Tewas dan 44 Luka Berat

Nusantaratv.com-Pelaksanaan arus mudik menyongsong perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah diwarnai insiden kecelakaan. Berdasarkan catatan Polri sampai Selasa (9/4/2024) atau H-1 Lebaran 2024 301 kejadian kecelakaan yang mengakibatkan 26 korban tewas dan 44 orang luka berat serta 386 orang luka ringan.

"Data kecelakaan lalu lintas hingga Selasa, 9 April 2024 sebanyak 301 kejadian," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Harry Goldenhardt dalam keterangannya, Rabu (10/4).

Selain korban jiwa dan korban luka, kata Harry, ratusan kasus kecelakaan yang terjadi selama arus mudik Lebaran 2024 juga menyebabkan kerugian materil sebesar Rp659.500.000.

Selama arus mudik Polri juga mencatat sejumlah pelanggaran lalu lintas. Total ada 21.983 pelanggaran yang tercatat.

"Dengan rincian, sebanyak 21.279 berupa teguran, dan sebanyak 704 tilang ETLE," ujar Harry.

Guna mencegah terjadinya kecelakaan, Polri pun mengimbau kepada para pemudik untuk tidak beristirahat di bahu jalan tol jika mengalami kelelahan saat perjalanan ke kampung halaman.

"Karena akan membahayakan dirinya, maupun orang lain serta menghambat perjalanan bagi calon pemudik lainnya. Maka, disiplin dan taati segala peraturan dan ketertiban berlalu lintas karena keselamatan adalah yang paling utama sampai dengan tujuan," tutur Harry.

Kasus kecelakaan yang paling disorot saat mudik 2024 adalah kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 yang melibatkan dua kendaraan dan satu bus. Korban tewas dalam insiden ini 12 orang.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan mengatakan jumlah pemudik pada Lebaran 2024 menjadi rekor tertinggi dibanding mudik pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Karena merujuk hasil survei selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta para pakar dan akademisi di bidang transportasi, moment Lebaran 2024 kali ini membawa pergerakan masyarakat secara nasional sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini, artinya mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia.