Limpahkan Kesalahan ke Pengemudi Gran Max, Sopir Bus Primajasa Ngaku Punya Saksi Kecelakaan Maut Tol Cikampek

Nusantaratv.com - Sopir bus yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek menyalahkan pengemudi mobil Gran Max atas peristiwa yang menewaskan 12 orang itu. Ia mengaku memiliki saksi jika sesungguhnya yang bersalah dalam kecelakaan yang turut melibatkan mobil Daihatsu Terios tersebut, ialah pengemudi Gran Max. 

"Saya mau ngehindari (bagaimana), tiba-tiba nyelonong begini, ada saksinya ada temen saya, mondar-mandir suruh telepon (kasih penjelasan kronologinya) sama saya," ujar Heri usai kejadian, Senin (8/4/2024). 

"Beradu sama saya, dia (mobil Gran Max) ngaduin (bus) saya akhirnya kan," imbuhnya. 

Mulanya, Heri menjelaskan jika bus yang ia kendarai kembali ke Jakarta usai mengantar penumpang ke Bandung. Bus melaju di lajur kanan Tol Jakarta-Cikampek. 

Sementara mobil Gran Max, berada di jalur contra flow arah sebaliknya. Sehingga posisi kedua mobil bersebelahan, namun berbeda arah. 

"Kejadiannya pas kita ini kan contra flow dari Jakarta. Kita ke Bandung udah. Kita kan emang adanya di sisi kanan gitu kan, lurus terus," kata dia. 

Saat bus terus melaju di lajur kanan Tol Japek arah Jakarta, tiba-tiba mobil Gran Max yang berada di lajur contra flow arah sebaliknya, masuk ke lajur berlawanan arah. Akibatnya kedua kendaraan terlibat adu banteng. 

"Jadi tiba-tiba mobil Gran Max itu nyeberang pak ke saya," ucap Heri. 

Heri mengaku kesulitan menghindari mobil Gran Max yang mendadak masuk ke lajurnya yang berlawanan arah. Sehingga, tabrakan pun tak terhindarkan. 

Di saat yang bersamaan saat adu banteng dengan Gran Max, Heri masih sempat berupaya membelokkan kemudi bus ke kiri. Akibatnya bagian belakang mobilnya ditabrak Daihatsu Terios. 

"Nah saya kan oleng akhirnya kan, saya buang ke kiri. Kalau mobil yang itu adanya posisinya di kiri, kayaknya kena mobil saya langsung balik gitu dia. Kalau mobil itu posisinya ada di kiri, karena mobil saya sebelah kiri kena sama dia," jelas dia. 

Akibat tabrakan itu, Gran Max dan Terios ludes terbakar. Dari 12 korban tewas, mayoritas berasal dari penumpang Gran Max. Mereka tewas dengan luka bakar di bagian tubuhnya. 

"Kenek (kernet) saya kejepit, lagi dibawa ke rumah sakit," tandas Heri.