Nusantaratv.com - Saham-saham di bursa Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (15/11/2022), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,21 persen atau 15,73 poin menjadi menetap di 7.369,44 poin.
Indeks FTSE 100 terkerek 0,92 persen atau 67,13 poin menjadi 7.385,17 poin pada Senin (14/11/2022), setelah merosot 0,78 persen atau 57,30 poin menjadi 7.318,04 poin pada Jumat (11/11/2022), dan meningkat 1,08 persen atau 79,09 poin menjadi 7.375,34 poin pada Kamis (10/11/2022).
Ocado Group PLC, sebuah perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 16,79 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia Evraz PLC terjungkal 12,59 persen, serta kelompok perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group PLC anjlok 7,94 persen.
Sementara itu, Melrose Industries PLC, sebuah perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik melonjak 3,30 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham Scottish Mortgage Investment Trust PLC, perusahaan investment trust yang berinvestasi secara global dan mencari bisnis yang kuat dengan pengembalian di atas rata-rata terangkat 3,12 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC terdongkrak 1,96 persen.(Ant)