Nusantaratv.com - Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
Mizintsev disanksi Barat dan disebut 'Pembantai Mariupol' akibat perannya di perang Ukraina. Hal itu diungkapkan situs berita dan blog militer Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/4/2023).
Mizintsev merencanakan pengepungan Kota Mariupol pada awal-awal perang tahun lalu. Pada September, dia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan yang bertanggung jawab pada logistik dan pasokan.
Sementara Uni Eropa (UE) menjatuhkan sanksi pada Mizintsev pada Juni lalu dan menyebutnya sebagai 'Pembantai Mariupol'. UE mengatakan dia bertanggung jawab pengepungan 'tidak manusiawi' di Mariupol yang Rusia sebut kini dibangun kembali.
Blogger militer Rusia, Alexander Sladkov, dan situs berita RBC melaporkan soal pemberhentian Mizintsev. Namun, keduanya tidak mengungkapkan mengapa Mizintsev diberhentikan dari jabatannya tersebut.
Kementerian Pertahanan belum menanggapi permintaan komentar. Sementara Kremlin mengatakan tidak bisa mengatakan apapun mengenai hal tersebut dan merujuk pertanyaan masalah itu ke Kementerian Pertahanan.
Rusia menguasai lebih dari seperenam wilayah Ukraina tapi terus kehilangan banyak wilayah dalam perang yang sudah berlangsung selama 14 hari. Moskow tidak mendapatkan banyak kemajuan sejak Juli lalu, sementara pasukannya dipaksa mundur di sekitar kota Kharkiv dan Kherson.
Moskow sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan balik Ukraina. Sambil berupaya menguasai sepenuhnya Kota Bakhmut di timur Ukraina setelah berbulan-bulan terjebak dalam pertempuran.
Di sisi lain, Presiden Vladimir Putin kerap melakukan reshuffle petinggi militer tanpa penjelasan. Termasuk ketika Valery Gerasimov menggantikan Sergei Surovikin sebagai Kepala Staf Umum yang bertanggung jawab dalam 'operasi militer khusus' pada Januari lalu.