Nusantaratv.com - Ukraina menuduh pasukan Rusia menahan sekitar 600 orang, terutama jurnalis dan elemen pro-Kyiv di wilayah selatan Kherson, yang kini dikuasai militer Moskow.
“Menurut informasi kami, sekitar 600 orang ditahan di ruang bawah tanah yang diubah secara khusus di wilayah Kherson,” kata Tamila Tacheva, perwakilan tetap kepresidenan Ukraina di Krimea, semenanjung selatan Kherson yang dicaplok Moskow, seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/6/2022)
Tacheva mengatakan sebagian besar dari mereka yang ditahan adalah “wartawan dan militan” yang mengorganisir “pertemuan pro-Ukraina” di Kherson (kota) dan wilayah di sekitarnya setelah diduduki oleh pasukan Rusia setelah invasi yang diluncurkan pada akhir Februari 2022.
“Menurut informasi kami, mereka ditahan dalam kondisi tidak manusiawi dan menjadi korban penyiksaan,” tambah Tacheva tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Beberapa warga Ukraina yang ditahan di wilayah Kherson – warga sipil tetapi juga kombatan yang ditahan – telah dikirim ke penjara di Krimea, tambahnya.
Mengangkangi Laut Hitam dan Laut Azov, wilayah Kherson adalah rumah bagi sekitar satu juta orang sebelum invasi. Namun, ribuan orang telah meninggalkan pelabuhan utama di Sungai Dnipro sejak Rusia menargetkan kota tersebut, yang menjadi pusat kota besar pertama yang jatuh pada minggu pertama bulan Maret 2022. (Rafli)