Nusantaratv.com - Rusia mengklaim hampir 2.000 tentara bayaran asing telah tewas di Ukraina sejak dimulainya intervensi militer Moskow di negara pro-Barat.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan 6.956 tentara bayaran dan spesialis senjata dari 64 negara telah tiba di Ukraina sejak awal konflik dan 1.956 tentara itu telah dihancurkan. Sedangkan 1.779 lainnya telah meninggalkan Ukraina, kata pernyataan itu, seperti dilaporkan AFP, Jumat (17/6/2022).
Disebutkan Polandia adalah 'pemimpin mutlak' di antara negara-negara Eropa untuk jumlah pejuang yang dikirim ke Ukraina, diikuti Rumania dan Inggris. Ukraina juga mendapat dukungan 'tentara bayaran' dari Kanada, Amerika Serikat (AS) dan negara Kaukasus Georgia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan jumlah tentara asing berkurang dan banyak yang meninggalkan Ukraina dengan latar belakang meningkatnya jumlah kegagalan militer rezim Kiev dan kerugian harian besar-besaran dalam tenaga dan peralatan.
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina untuk 'de-militerisasi' dan 'de-nazifikasi' negara itu. Pada April, seorang pejabat Eropa mengatakan hingga 20.000 tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia Grup Wagner, serta dari Suriah dan Libia, bertempur bersama pasukan Moskwa di Ukraina.
Dan, pada awal bulan ini, otoritas separatis di Ukraina timur menghukum mati warga Inggris yang ditangkap Aiden Aslin dan Shaun Pinner dan Brahim Saadun dari Maroko karena bertindak sebagai tentara bayaran dan berusaha menggulingkan pemerintah.