Nusantaratv.com - Pihak keluarga maupun PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) meminta Rusia untuk segera membebaskan petugas medis Ukraina yang sedang hamil dari penjara.
Petugas medis bernama Mariana Mamonova itu berada di penjara di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur. Mereka berharap Mariana bisa dibebaskan sebelum bayinya lahir pada akhir bulan ini.
Dilansir dari UPI, Sabtu (10/9/2022), Mariana ditawan pada April saat dia berada di Mariupol, di tenggara Ukraina. Pertempuran sengit Rusia dan Ukraina di Mariupol itu mengakibatkan banyak infrastruktur yang hancur.
Mariana kini berada di sebuah penjara di Olenivka, yang berjarak 20,5 km barat daya dari pusat kota Donetsk.
"Petugas medis Mariana Mamonova ditangkap pada 4 April di Mariupol. Saat itu dia sedang hamil 2 bulan. Mariana ditahan di Olenivka dan akan segera melahirkan," tulis penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, di akun Twitter pribadinya.
"Keluarganya takut dia tidak akan dibebaskan tepat waktu dan bayinya mungkin dibawa pergi oleh orang Rusia," lanjutnya.
Medic Mariana Mamonova was captured on 4th April in Mariupol. She was 2 months pregnant then.
— Anton Gerashchenko (@Gerashchenko_en) September 8, 2022
Mariana is detained in Olenivka and will give birth soon. Her family is afraid she won't be exchanged on time and the baby might be taken away by Russians.
📷 А. Martsynkevych pic.twitter.com/Vc1SR3kvpC
Sementera itu, suami Mariana, Vasilii mendesak istrinya agar bisa segera dibebaskan. "Harus ada pemahaman manusia di sini. Sebagai manusia, lepaskan dia. Dia orang baik," ucap Vasilii.
Sedangkan Anna Vorosheva, yang dipenjara bersama Mariana, mengatakan kepada BBC News, bahwa Mariana berada di sebuah ruangan bersama 20 narapidana lainnya. Mariana, ungkap Anna, harus tidur di lantai sejak dia pertama kali masuk penjara.
Kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia (HAM) di Ukraina, Matilda Bogner mengatakan, PBB telah mendokumentasikan perlakuan buruk terhadap tawanan perang di Ukraina oleh militer Rusia.
"Kami mendesak Federasi Rusia, sebagai kekuatan penahan, untuk mempertimbangkan pembebasan segera para wanita ini dengan alasan kemanusiaan," ujar Bogner dalam pernyataannya, Jumat (9/9/2022).
Bogner juga mencatat kondisi penjara di Olenivka yang sangat kekurangan air, makanan dan perawatan kesehatan. Bahkan sejumlah narapidana di penjara itu menderita penyakit menular, termasuk hepatitis A dan TBC.