Rusia Bombardir Rumah Sakit Bersalin-Anak, 17 Luka

Nusantaratv.com - 10 Maret 2022

Serangan Rusia ke Ukraina. (Net)
Serangan Rusia ke Ukraina. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Rusia melakukan serangan udara ke sebuah rumah sakit (RS) bersalin dan anak di Kota Mariupol, Ukraina pada Rabu (9/3/2022). Akibatnya sedikitnya 17 staf RS terluka. 

"Sejauh ini ada 17 personel rumah sakit yang terluka," ujar Pavlo Kyrylenko, kepala wilayah Donetsk tenggara, dalam sebuah video yang diunggah di Facebook. 

Sejauh ini, mengutip AFP, tak ada anak-anak yang terluka dan tidak ada korban jiwa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunggah video yang menunjukkan kehancuran besar-besaran di kompleks rumah sakit, termasuk jendela yang pecah dan dinding bagian dalam yang retak. 

"Serangan langsung pasukan Rusia pada rumah sakit bersalin," kata Zelensky lewat akun Twitter @ZelenskyyUa.

Ia mengatakan bahwa orang dewasa dan anak-anak berada "di bawah reruntuhan".

Serangan terjadi kala para wanita sedang melahirkan di rumah sakit yang baru saja direnovasi, kata pejabat militer regional Donetsk kepada AFP.

Serangan dilakukan saat Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan perang dengan Rusia telah memicu krisis kesehatan di Ukraina. Setidaknya, 18 serangan terverifikasi terhadap fasilitas perawatan kesehatan, ambulans dan personel, mengakibatkan 10 kematian dan 16 orang luka-luka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova tidak menyangkal serangan itu dalam komentar yang disampaikan Moskow.

Zhakarova menyebut "batalyon nasionalis" Ukraina menggunakan rumah sakit bersalin untuk mengatur posisi tembak setelah memindahkan staf dan pasien.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam pengeboman yang diduga dilakukan pasukan Rusia itu. Menurut PBB, fasilitas perawatan kesehatan rumah sakit dan petugas kesehatan tidak boleh menjadi target penyerangan.

"WHO telah menyerukan penghentian segera serangan terhadap layanan kesehatan, rumah sakit, petugas kesehatan, ambulans - tidak satu pun dari ini yang pernah menjadi target," ujar Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, mengutip CNN.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson turut mengecam pengeboman itu, dengan mengatakan, "Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan mereka yang rentan dan tidak berdaya."

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close