Nusantaratv.com - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan kemungkinan Rusia akan menggunakan senjata nuklir harus ditanggapi secara serius.
Dia mengecilkan kemungkinan Negara Beruang Merah itu hanya sedang menggertak. "Itu bukan gertakan, Anda harus menganggapnya serius," kata Borrell dalam sebuah wawancara dengan BBC baru-baru ini, seperti dikutip dari TASS, Senin (26/9/2022).
Komentar Borrel merespon pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disampaikan pada Rabu (21/9/2022). "Tentu saja ini saat yang berbahaya," lanjutnya.
Selain itu, Borrell mendorong negara-negara Eropa harus terus memberikan dukungan kepada Ukraina, termasuk pasokan senjata, dan tidak boleh menghentikan kebijakan sanksi anti-Rusia.
"Setiap orang yang pergi ke Moskow, ke Kremlin untuk berbicara dengan Putin, mereka kembali dengan jawaban yang sama, bahwa Putin terus pada klaimnya tentang operasi militer, dan akan terus melanjutkan operasi itu sampai tujuannya tercapai. Itu sangat mengkhawatirkan. Kami harus terus mendukung Ukraina," tambah Borrell.
Menurutnya, konflik perlu diselesaikan melalui upaya diplomatik, tetapi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dipertahankan.
Pada Rabu (21/9/2022), Putin menyampaikan dalam pidatonya jika Washington telah mendorong Kiev untuk meluncurkan tindakan militer ke wilayah Rusia disertai dengan ancaman 'pemerasan nuklir'.
Dan, kondisi ini bukan saja tentang penembakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye, yang berisiko bencana nuklir, tetapi juga tentang pernyataan yang dibuat oleh perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara NATO tentang kemungkinan penggunaan senjata pemusnah massal untuk melawan Rusia.
Sebagai tanggapan atas pernyataan mereka, maka Putin mengatakan dalam pidatonya pada Rabu (21/9/2022), jika Rusia juga memiliki senjata pemusnah massal yang lebih ampuh.
"Saya ingin mengingatkan mereka yang menggunakan pernyataan seperti itu terhadap Rusia, bahwa negara kami juga memiliki berbagai senjata pemusnah yang lebih mutakhir daripada yang dimiliki negara-negara anggota NATO. Dan ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami jelas akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami," imbuh Putin dalam pidatonya.
Dalam kesempatan itu, Putin menegaskan jika dirinya tidak sedang menggertak.