Nusantaratv.com-Krisis ekonomi yang sangat parah telah menimbulkan gejolak politik di Sri Lanka. Ribuan demonstran di Sri Lanka menembus barikade pertahanan polisi dan menyerbu rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa. Massa mendesak Gotabaya untuk mengundurkan diri sebagai presiden.
Aksi itu dilakukan dalam salah satu pawai anti-pemerintah yang dilakukan di negara tersebut. Beberapa pengunjuk rasa terlihat memegang bendera dan helm.
Mereka masuk ke kompleks kediaman Rajapaksa di Capital Colombo. Rekaman video aksi tersebut pun telah ditampilkan di stasiun TV lokal.
Aparat terpaksa beberapa kali melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah kerumunan masuk ke rumah Presiden. Gotabaya sendiri telah dievakuasi ke lokasi aman.
Menyikapi aksi itu, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan telah mengadakan pertemuan darurat para pimpinan partai politik di sana. Mereka mencoba mengatasi kemarahan masyarakat atas penanganan krisis ekonomi oleh pemerintah.
Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Nasibnya Tergantung IMF untuk Bisa Bangkit
Jurnalis Aljazeera yang melaporkan langsung dari Kolombo Minelle Fernandez mengatakan bahwa gas air mata telah ditembakkan untuk mencegah demonstran berkumpul di jalan menuju rumah Presiden.
"Petugas keamanan dan gugus tugas khusus hadir. Dengan ledakan gas air mata diturunkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Ada kekacauan," kata Fernandez, mengutip CNNIndonesiacom.
Polisi dilaporkan telah memberlakukan jam malam di Kolombo dan beberapa daerah perkotaan utama lainnya sejak kemarin. Sejumlah layanan transportasi pun dihentikan.
Ketidakpuasan yang memicu kemarahan publik terhadap pemerintahan di Sri Lanka mencuat beberapa pekan terakhir, dipicu kondisi negara yang bangkrut.