Nusantaratv.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan meluncurkan Polymerase Chain Reaction (PCR) M-Gene untuk mendeteksi penyakit Tuberkulosis (TB) yang diderita oleh pasien.
"Saat ini, diagnosis untuk TB atau TBC berbasis pada PCR," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan Agus Dwi Susanto usai peluncuran alat itu di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis.
Alat itu sekarang sudah bisa diproduksi di Indonesia. "Salah satunya PCR yang diluncurkan saat ini," katanya.
M-Gene TB PCR Kits itu merupakan hasil penelitian dan inovasi RSUP Persahabatan bersama startup Bioteknologi, ORCA Biotek, yang kemudian diproduksi dan didistribusikan oleh PT Arfko Duta sebagai pihak industri.
Alat PCR TB itu dapat digunakan untuk memanfaatkan seluruh mesin Real-Time PCR "open system" yang tersebar di seluruh Indonesia dengan estimasi jumlah unit sekitar 1.400-2.000 unit yang sebelumnya digunakan untuk diagnosis COVID-19.
"Tentunya ini dapat dimanfaatkan untuk rumah sakit-rumah sakit dalam mendiagnosis Tuberkulosis untuk lebih mempercepat hasilnya, mengetahui resistensinya," kata Agus.
Produk M-Gene TB PCR Kits memiliki komponen yang sederhana agar mudah untuk digunakan oleh SDM laboratorium yang pernah mengerjakan PCR untuk diagnosis COVID-19.
Pengerjaan M- Gene TB PCR Kits lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan pengerjaan PCR COVID-19.
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, Budi Hariyanto menambahkan, dengan adanya alat PCR itu pihaknya bisa berkolaborasi dengan dunia industri untuk membantu program pemerintah dalam mengeliminasi kasus Tuberkulosis.
"Kita punya produk dalam negeri karya anak bangsa. Kita sedang proses untuk ekspor, dan diakui oleh WHO," ujarnya.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis 7 November 2023 masih menempatkan Indonesia pada urutan dua teratas kasus Tuberkulosis (TBC) di dunia.
Berdasarkan data Kemenkes RI mencatat total kasus TBC tahun 2023 sebanyak 658.543 kasus per 3 November 2023.
Data di Global TB Report pada 7 November 2023 menunjukkan urutan persentase jumlah kasus di dunia. Yaitu India (27 persen), Indonesia (10 persen), China (7,1 persen), Filipina (7,0 persen), Pakistan (5,7 persen), Nigeria (4,5 persen), Bangladesh (3,6 persen) dan Republik Demokratik Kongo (3,0 persen).
Laporan itu menginformasikan kasus TBC terus meningkat dari 10 juta orang di 2020 menjadi 10,3 juta orang pada 2021 dan kembali naik menjadi 10,6 juta orang pada 2022.(Ant)