Roman Abramovich Diduga Diracun Selama Gelar Perundingan Damai di Ukraina

Nusantaratv.com - 29 Maret 2022

Roman Abramovich. (Reuters)
Roman Abramovich. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Roman Abramovich diduga mengalami keracunan selama menjadi juru damai konflik Rusia dengan Ukraina.

Dia dan dua negosiator perdamaian senior Ukraina disebutkan mengalami gejala dugaan keracunan seperti mata merah dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka. Dikutip dari Team Talk, Selasa (29/3/2022), salah satu sumber terdekat menyebut Abramovich menderita gejala tersebut setelah pertemuan di Kiev awal bulan ini. 

Beruntung, apa yang dialami Abramovich tidak parah dan saat ini dia bisa melanjutkan aktivitasnya untuk perdamaian di Ukraina. Pria berusia 55 tahun itu diketahui telah bekerja membantu mendirikan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga Ukraina, di tengah invasi Rusia.

Abramovich juga telah berupaya membantu membawa perwakilan dari negara lain ke meja perundingan damai. Abramovich memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama beberapa dekade. Diyakini, dia adalah orang yang merekomendasikan Putin untuk menjadi presiden dan mereka terus menjalin hubungan dekat sejak itu.

Diketahui, Abramovich terpaksa merelakan klub sepak bola Chelsea dan menyandarkan kapal pesiar mewahnya (yacht) di Turki. Forbes mencatat kekayaannya Abramovich mencapai US$7,1 miliar atau setara Rp101 triliun.

Total kekayaan pria yang memegang kewarganegaraan Israel dan Portugis itu sekaligus menjadikannya sebagai orang terkaya kedua di Israel, dan ke-11 di negara asalnya, Rusia. Kekayaan Abramovich itu tersebar melalui saham di raksasa baja Evraz, Norilsk Nickel, termasuk sebagian besar kepemilikan klub sepak bola Chelsea di Inggris.

Tak hanya itu, dia juga memiliki kapal pesiar terbesar kedua di dunia bernama Eclipse setinggi 533 kaki yang dibelinya seharga US$400 juta atau sekitar Rp5,7 triliun pada 2010.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close