Nusantaratv.com-Krisis ekonomi yang dipicu kenaikan harga komoditas terus menjalar ke berbagai negara di dunia. Setelah Sri Lanka dinyatakan bangkrut, Panama dikabarkan juga tengah menghadapi rentetan masalah ekonomi.
Rakyat Panama mulai meradang akibat tekanan ekonomi. Pada Selasa (12/7/2022) dilaporkan ribuan warga Panama turun ke jalan untuk memprotes serentetan masalah ekonomi di negara surga pajak itu, mulai dari kenaikan harga hingga korupsi.
Para demonstran berarak dari Taman Porras ke arah gedung Majelis Nasional. Mereka mengibarkan bendera Panama sembari mengacungkan poster-poster berisi pesan protes.
Tulisan "Korupsi menggelapkan negara saya" hingga "Kami ingin pemerintah jujur. Di mana uangnya?" terlihat di ruas-ruas jalan Panama.
"Biaya hidup merupakan alasan rakyat turun ke jalan," ujar salah satu demonstran, Sergio Gallegos, mengutip CNNIndonesiacom.
Menurut laporan AFP, ini sudah memasuki pekan kedua gelombang demonstrasi memadati jalan-jalan Panama.
Seolah tak puas, pada pekan ini warga kembali turun ke jalan meski pada Senin (11/7) lalu, Presiden Laurentino Cortizo mengumumkan penurunan 24 persen harga BBM mobil menjadi US$3,95 atau setara Rp59 ribu per galon.
Tak hanya itu, Laurentino juga memastikan pemerintah tengah menggodok dekrit untuk membekukan harga berbagai produk pangan esensial.
Meski demikian, serikat-serikat warga bersikeras bakal tetap menggelar protes hingga pemerintah menetapkan penurunan harga BBM di bawah US$3 per galon.