Ribuan Demonstran Terobos Gerbang Utama Kediaman PM Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa Dievakuasi Pasukan Bersenjata Lengkap

Nusantaratv.com - 10 Mei 2022

Mahinda Rajapaksa setelah membacakan sumpahnya sebagai perdana menteri baru Sri Lanka selama upacara pengambilan sumpah di kuil Buddha Kelaniya di Kolombo, Sri Lanka, pada Agustus 2020. (Reuters)
Mahinda Rajapaksa setelah membacakan sumpahnya sebagai perdana menteri baru Sri Lanka selama upacara pengambilan sumpah di kuil Buddha Kelaniya di Kolombo, Sri Lanka, pada Agustus 2020. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pasukan bersenjata lengkap mengevakuasi Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dari kediaman resminya di Kolombo pada Selasa (10/05/2022), setelah ribuan demonstran menerobos masuk dan merobohkan gerbang utama.

Para pengunjuk rasa yang memaksa masuk ke kediaman 'Temple Trees' di ibu kota Sri Lanka itu kemudian berupaya menyerbu gedung utama berlantai dua tempat Rajapaksa bersembunyi bersama keluarga dekatnya.

"Setelah operasi sebelum fajar, mantan PM dan keluarganya dievakuasi ke tempat yang aman oleh tentara," kata seorang pejabat tinggi keamanan kepada AFP, yang dikutip Al Arabiya, Selasa (10/5/2022).

"Setidaknya 10 bom bensin dilemparkan ke dalam kompleks," lanjutnya.

Evakuasi Rajapaksa ke lokasi yang dirahasiakan menyusul protes yang diwarnai kekerasan selama satu hari di mana lima orang, termasuk seorang anggota parlemen tewas dan hampir 200 orang terluka.

Pejabat keamanan mengatakan polisi terus menembakkan gas air mata dan melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menahan massa di ketiga pintu masuk ke gedung era kolonial, simbol kunci kekuasaan negara.

Puluhan rumah loyalis utama Rajapaksa dibakar di tempat lain di negara yang terikat jam malam, yang telah berada dalam keadaan darurat sejak Jumat (6/5/2022). Perintah darurat dari Presiden Gotabaya Rajapaksa, adik laki-laki perdana menteri Sri Lanka, memberikan kekuatan besar kepada militer ketika protes menuntut pengunduran diri keduanya meningkat karena krisis ekonomi terburuk di negara itu.

Para pengunjuk rasa dan pemimpin agama Sri Lanka menyalahkan mantan perdana menteri karena menghasut pendukung mereka untuk menyerang pengunjuk rasa yang tidak bersenjata pada Senin (9/5/2022), yang memicu serangan balasan. (Annissya Chusnul Khotimah)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close