Resmikan Ponpes Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Wagub: Bisa Jadi Lecutan Santri

Nusantaratv.com - 21 Januari 2023

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, di Aula MAJT, Jumat (20/1/2023). (Istimewa/jatengprov.go.id)
Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, di Aula MAJT, Jumat (20/1/2023). (Istimewa/jatengprov.go.id)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Jawa Tengah (Jateng) kini memiliki Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an yang dibiayai oleh lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Baznas Provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota.

Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini, untuk mencetak generasi qur'ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat.

Saat menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, di Aula MAJT, Jumat (20/1/2023), Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen menyampaikan, pemerintah mendukung didirikannya pondok pesantren tersebut. 

Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam. Beberapa guru tahfidh di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri, dan KH Muhammad Faqih.

Dibimbing oleh para guru terpercaya, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, meminta kepada para santri agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.

"Sudah hampir 70 persen Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing. Dan tadi ada hitung-hitungannya, sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al Qur’an. Jangan menyia-nyiakan waktunya," pesan Gus Yasin kepada para santri, dikutip dari laman jatengprov.go.id, Sabtu (21/1/2023).

Dia juga mengingatkan para santri untuk senantiasa menjaga citra positif pondok, karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT. Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.

"Apalagi MAJT sering menerima tamu dari berbagai daerah. Rombongan bus-busan datang. Tentu akan mendapatkan informasi. (Kalau) santrinya kira-kira tidak bisa menjaga almamater sebagai seorang santri, ini nanti akan berpengaruh image (citra) yang tidak baik," imbuh Wagub.

Sementera itu, Direktur Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin mengatakan saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama. Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan, dan Karanganyar. 

"Nantinya, setiap kabupaten/kota mengirimkan satu hingga dua santrinya ke pondok. Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/kota," tukasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close