Putin Makin Tertekan, Uni Eropa Larang Impor Minyak Rusia

Nusantaratv.com - 05 Mei 2022

Anjungan minyak lepas pantai/ist
Anjungan minyak lepas pantai/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Uni Eropa terus meningkatkan tekanannya kepada Rusia. Terbaru, Uni Eropa menyiapkan sanksi paling keras terhadap Rusia dengan melarang total impor minyak dan sanksi atas dugaan kejahatan perang.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, langkah ditujukan untuk memaksimalkan tekanan terhadap Rusia dan meminimalkan dampak buruk terhadap Eropa. Minyak mentah Rusia akan dihapus dalam waktu enam bulan.

Disinyalir larangan impor minyak Rusia ini sebagai balasan terhadap peringatan yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir pada akhir bulan lalu. Putin memperingatkan negara manapun yang mencoba mengintervensi perang di Ukraina akan menghadapi balasan secepat kilat.

"Kami memiliki semua peralatan yang tidak dibanggakan oleh siapapun. Kami akan menggunakannya jika diperlukan," kata Putin, Kamis (5/5/2022).

Putin menegaskan semua keputusan terkait balasan seperti apa yang akan mereka lakukan, sudah dibuat. Tapi, dia tidak memberikan rinciannya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Putin setelah para sekutu Ukraina meningkatkan pasokan bantuan senjata, bahkan AS berjanji untuk memastikan Ukraina akan mengalahkan Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Ingatkan Semua Tidak Ikut Campur!

Atas sikap Putin tersebut, Uni Eropa menyiapkan sanksi baru terhadap pejabat militer Rusia yang terlibat dalam dugaan kejahatan perang di Bucha dan Mariupol.

"Langkah ini merupakan pesan penting ke semua pelaku dalam perang Kremlin. Kami tahu, siapa Anda, dan Anda harus bertanggung jawab," kata von der Leyen di depan Parlemen Eropa, mengutip okezonecom.

Uni Eropa selama beberapa minggu telah membicarakan bagaimana melepaskan diri dari ketergantungan dari minyak dan gas Rusia. Uni Eropa sebelumnya menyatakan akan mengurangi impor gas sebanyak sepertiga pada akhir 2022 dan kini merencanakan akan mengakhiri impor minyak mentah dalam enam bulan serta produk-produk turunan pada akhir 2022.

Slovakia dan Hungaria yang saat ini tergantung pada minyak Rusia akan diberikan waktu tambahan satu tahun untuk mencari pasokan alternatif.

Menanggapi rencana larangan impor minyak Rusia itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Moskow mempertimbangkan segala opsi, tapi yang jelas sanksi-sanksi yang diberlakukan juga merugikan negara masing-masing.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close