Putin Diminta Bantu Orang Afrika yang Kelaparan Akibat Perang Rusia-Ukraina

Nusantaratv.com - 04 Juni 2022

Perang Rusia-Ukraina/ist
Perang Rusia-Ukraina/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Invasi militer Rusia ke Ukraina tak hanya mengakibatkan jatuhnya korban di antara kedua pihak. Namun perang yang terjadi di kawasan Eropa tersebut juga mengakibatkan orang Afrika kelaparan. 

Hal itu disampaikan Kepala Uni Afrika Macky Sall saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia. Sall menyatakan negara-negara Afrika adalah korban perang yang tidak bersalah di Ukraina dan Rusia harus membantu meringankan penderitaan mereka.

Sall, yang merupakan Presiden Senegal, mengatakan kepada Putin bahwa dia harus "sadar bahwa negara kita, bahkan jika mereka jauh dari teater [aksi], adalah korban dari krisis ekonomi ini". 

Usai pertemuan, Sall mengatakan pemimpin Rusia telah berjanji untuk memudahkan ekspor sereal dan pupuk, tetapi tidak memberikan rincian.

Putin mengatakan Rusia siap menjamin keamanan ekspor gandum Ukraina melalui pelabuhan di Azov dan Laut Hitam yang dikontrolnya. Dia mengatakan solusi terbaik adalah mencabut sanksi terhadap Belarusia, sekutu dekat Rusia, sehingga biji-bijian dapat dikirim dengan cara itu.

Putin membantah pihaknya mencegah pelabuhan Ukraina mengekspor biji-bijian.

Lebih dari 40% gandum yang dikonsumsi di Afrika biasanya berasal dari Rusia dan Ukraina.

Namun pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sebagian besar telah diblokir untuk ekspor sejak konflik dimulai. Ukraina dan sekutunya menyalahkan Rusia karena memblokade pelabuhan, yang ditambang Ukraina untuk mencegah serangan amfibi Rusia.

Baca juga: Pemimpin Chechen Sesumbar Sudah Bereskan Ukraina dan Siap Gempur Polandia

"Kegagalan untuk membuka pelabuhan-pelabuhan itu akan mengakibatkan kelaparan," kata Koordinator Krisis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amin Awad di Jenewa, mengutip okezonecom.

Dia mengatakan kekurangan biji-bijian dapat mempengaruhi 1,4 miliar orang dan memicu migrasi massal.

Perang telah memperburuk kekurangan yang sudah ada di Afrika yang disebabkan oleh panen yang buruk dan ketidakamanan.

Harga pangan telah melonjak di seluruh benua sejak Rusia menginvasi Ukraina 100 hari yang lalu, mendorong sejumlah besar orang menuju kelaparan.
Kepala Program Pangan Dunia, Mike Dunford, mengatakan lebih dari 80 juta orang mengalami kerawanan pangan akut, kelaparan akut di Afrika-naik dari sekitar 50 juta orang kali ini tahun lalu.

Beberapa analis berpendapat Rusia berharap bahwa krisis pangan yang mengancam akan memberikan tekanan politik pada Barat dengan memprovokasi arus pengungsi baru yang besar ke Eropa dari negara-negara rawan pangan di Timur Tengah dan Afrika.

Sementara itu, pada Jumat (3/6/2022) lalu, Presiden AS Joe Biden menolak gagasan bahwa Barat memikul tanggung jawab atas kenaikan harga global.

"Ini adalah kenaikan harga Putin. Perang Putin telah menaikkan harga makanan karena Ukraina dan Rusia adalah dua keranjang roti utama dunia untuk gandum dan jagung, produk dasar untuk begitu banyak makanan di seluruh dunia," katanya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])