Nusantaratv.com - Jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai 2 Juni 2023.
Para petugas Daker (Daerah Kerja) Makkah hari ini juga sudah mulai berdatangan. Sementara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M juga mulai memantau persiapan fasilitas tenda Arafah dan Mina.
Kendati puncak haji masih lebih dari satu bulan ke depan, namun persiapan sudah harus dilakukan mulai saat ini.
"Hari ini kita mantau progres penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh pihak Syarikah atau Muassasah. Kita lakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada progres yang baik dari persiapan yang dilakukan Muassasah," ujar Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid di Arafah, seperti dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (27/5/2023).
Ikut dalam pemantauan ini, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Makkah Abduh, dan perwakilan dari Syarikah.
Pemantauan pertama kali dilakukan pada proses pemasangan tenda di Arafah. Menurut Subhan, sampai hari ini sudah 80 persen tenda Arafah yang akan ditempati jamaah Indonesia yang sudah terpasang.
Beberapa di antaranya juga sudah terpasang instalasi listrik dan juga pendingin ruangan (AC). "Tahun ini, lantai tenda Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa. Sehingga, diharapkan permukaannya menjadi lebih rata dan lebih nyaman," sebut Subhan.
"Tadi kita minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi karena banyak juga jamaah yang memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Al-Qur'an. Saklar listrik kita cek jumlahnya juga cukup banyak," sambungnya.
Menurut Subhan, luas tenda di Arafah cukup beragam, mulai 250 m2, 300 m2, 375 m2, hingga yang terbesar 600 m2. Jumlah jamaah di setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata, setiap jemaah mendapat ruang seluas 1,5-1,6 m2.
"Selain tenda, kita juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi. Namun, kami minta agar Syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktabnya," tegas Subhan.
Keberadaan toilet tambahan di Arafah sangat penting, kata Subhan, untuk mengurangi antrian yang panjang. Hal itu diharapkan akan menambah kenyamanan jamaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan karena kawasan Arafah cukup luas.
"Gus Menteri sangat concern terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jamaah," jelas Subhan.
"Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang akan kita cek lagi untuk melihat progressnya," sambungnya.
Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jamaah haji Indonesia. Kalau di Arafah jamaah hanya menginap semalam, di Mina masa tinggal mereka lebih lama, paling cepat tiga malam.
"Tadi kita cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako, sudah dipasang keramik," kata Subhan.
"Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang memang sangat terbatas. Tapi kondisinya harus bagus agar jamaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel," lanjutnya.
Sebagaimana Arafah, pemantauan atas penyiapan fasilitas di Mina juga akan dilakukan secara berkala. Subhan berharap, semuanya sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji.