Nusantaratv.com - Puluhan bocah laki-laki dipaksa untuk menghamili ratusan perempuan ISIS yang ditahan di penjara Suriah. Bahkan tak sedikit dari bocah laki-laki tersebut dicekoki terlebih dahulu dengan obat kuat Viagra.
Akibat dari eksploitasi dan intimidasi yang dilakukan para wanita ISIS, puluhan bocah laki-laki tersebut kini mengalami trauma berat.
Para wanita ISIS tersebut nekat melakukan aksi bejat karena diperintah oleh petinggi ISIS untuk meningkatkan populasi penduduk pro khilafah ISIS.
Fakta miris itu diungkapkan oleh petinggi Pasukan Pertahanan Suriah (SDF), faksi oposisi anti-pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Ia menyebut lebih dari 10 anak di bawah umur di Camp al-Hawl di Suriah timur laut diwajibkan untuk melakukan hubungan seksual dengan puluhan wanita.
Menurut informasi, diperkirakan ada 8.000 wanita dan anak-anak yang berafiliasi dengan ISIS sudah diamankan aparat Suriah sejak 2019.
Pejabat dari SDF mengatakan, ada banyak wanita hamil di kamp ISIS, meski jumlahnya tidak diketahui secara pasti.
Beberapa dari mereka memilih untuk menyembunyikan kehamilan mereka bahkan melahirkan secara rahasia guna meningkatkan harapan dukungan ISIS yang mereka yakini bangkit kembali dan menyelamatkan mereka dari kondisi yang mengenaskan.
Tak tahan dengan eksploitasi yang mereka alami, dua dari puluhan bocah itu yakni A (13 tahun) dan H (14) berharap agar segera diselamatkan oleh penjaga di Camp al-Hawl.
Sementara itu, salah satu anak yang berusia di bawah 15 tahun bahkan mengaku dipaksa berhubungan seks dengan delapan wanita dalam waktu kurang dari satu pekan.
Terjadinya eksploitasi terhadap puluhan bocah di di Camp al-Roj yang dilakukan para wanita ISIS dibenarkan oleh pasukan Suriah.
Bahkan, dilaporkan akibat eksploitasi itu salah satu anak sampai pingsan dan harus dirawat di rumah sakit diduga akibat dipaksa mengonsumsi obat kuat mirip Viagra.
Keluarga dari sejumlah anak juga berharap agar aparat terkait segera menyelamatkan anak-anak mereka.
Merespons hal ini, baru-baru ini Pemerintah Suriah merilis kebijakan memindahkan anak laki-laki yang sudah melewati masa pubertasi agar dimasukkan pusat rehabilitasi guna menerima konseling anti ekstrimis seperti ISIS.