Protes, Anggota DPRD Ini Adang Truk dengan Duduk di Tengah Jalan

Nusantaratv.com - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, A Tohawi memberhentikan truk tambang dengan duduk di tengah jalan. Hal ini dilakukannya sebagai wujud protes perihal jam operasional truk tambang.

Aksinya tersebut terekam dan viral di media sosial. Aksi Tomawi dilakukan tepatnya di depan Pesantren Al-Mukhlishin, Ciseeng, sekitar pukul 09.30 WIB.

Awalnya Tohawi heran atas kemacetan yang terjadi di Ciseeng, Kabupaten Bogor. Tohawi kemudian melihat rombongan truk sedang melaju di luar jam operasional.

"Saya tadi menempuh jarak kurang-lebih 3 km kok ditempuh dengan 30 menit. Saya bilang kok ini jalan macet banget ada apa. Pas sopir saya mendahului, ternyata di depan ada tronton konvoi empat unit. Dari yang arah berlawanan, tronton kosong banyak banget lebih dari sebelaslah tronton dari arah berlawanan," ujarnya.

Ia meminta pengusaha dan pengemudi truk tambang untuk mentaati aturan jam operasional. Diketahui, truk tambang hanya boleh beroperasi pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB.

"Jadi nampaknya pemerintah sudah berupaya, tapi pihak pengusaha dan para pengemudi tidak mengindahkan peraturan pemerintah. Maka saya ingin dengan aksi tadi, para pengemudi tronton segera sadar diri. Kan sudah diatur ada regulasi dari pemerintah daerah. Tolong dong ditaati," kata dia.

Di samping itu, dia meminta petugas terkait menegakkan aturan Perbup Nomor 120 Tahun 2021. Dalam hal ini salah satunya Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor.

"Jangan lupa bukan hanya ke pengusaha. Kepada SKPD, kepada OPD terkait Perbup sudah keluar. Tolong ditegakkan dong aturannya. Apakah Dinas Perhubungan yang bertugas atau siapa yang bertugas di dalam Perbup. Perbup itu kan ditekankan kepada Dishub, bukan Satpol PP. Ya tolong ditegakkan ya," jelasnya.

Ia khawatir truk yang melintas secara terus menerus, dapat merusak jalan. Sehingga, dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

"Jalan Kabupaten tonasenya hanya untuk 8 ton. Tronton berapa ton itu? Nggak ada tronton 8 ton, rata-rata di atas 20 semua. Ini jalan kabupaten rusak dong. Selanjutnya, Ciseeng sudah banyak korban," tandasnya.