Prihatin dengan Konflik Israel-Palestina, PBNU Serukan Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan di Gaza

Nusantaratv.com - 31 Oktober 2023

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Wasekjen PBNU Najib Azca (kiri) dan Ketua, Ahmad Suaedy saat konferensi pers menyikapi situasi terkini konflik Israel-Palestina di Kantor Pusat PBNU Jakarta, Selasa (31/10/2023)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Wasekjen PBNU Najib Azca (kiri) dan Ketua, Ahmad Suaedy saat konferensi pers menyikapi situasi terkini konflik Israel-Palestina di Kantor Pusat PBNU Jakarta, Selasa (31/10/2023)

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) prihatin dengan bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza akibat pecahnya perang antara Israel dan Palestina. Berangkat dari keprihatinan yang mendalam PBNU  secara tegas menyerukan hentikan kekerasan dan ketidakadilan di Gaza.

Pernyataan sikap dan seruan tersebut disampaikan Ketua Umum Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf pada konferensi pers menyikapi situasi terkini konflik Israel-Palestina di Kantor Pusat PBNU Jakarta, Selasa (31/10/2023).

"Kemelut yang terjadi di wilayah Gaza khususnya dan juga dalam bingkai masalah Palestina yang telah berlangsung sekian lama. Ini juga terkait dengan kerangka problem mendasar dari tatanan internasional yang ada saat ini," kata Gus Yahya yang didampingi Wasekjen PBNU Najib Azca dan Ketua Ahmad Suaedy mengawali pembacaan pernyataan dan seruan PBNU terkait konflik Israel Palestina. 

"Terkait dengan itu saya akan bacakan pernyataan sikap PBNU terkait dengan masalah-masalah tersebut," imbuhnya. 

"Dalam keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh tahun hingga sekarang di Tanah Al-Quds, lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran- penghancuran di sekitar wilayah Gaza yang meletus baru-baru ini dan masih berlangsung hingga kini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan ini menyatakan sikap," lanjutnya.

Satu, menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.

Dua, menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran- penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.

Baca juga: Ketua Umum PBNU Imbau Para Aktor Politik Jangan Ciptakan Kegaduhan Jelang Pemilu 2024 

Tiga,  menyerukan konsolidasi diantara komunitas-komunitas agama terutama para pemegang wewenang keagamaan di sebuah lingkungan agama di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral dan etika universal melakukan upaya bersama dengan arah dalam strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga kini.

Empat, menyerukan kepada segenap bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan-kesepakatan dan hukum internasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman stabil dan harmonis.

Lima, mendukung penuh sikap dan langkah-langkah dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang telah terus-menerus mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada serta menyediakan diri untuk membantu dengan cara apa pun yang mungkin bagi penguatan upaya-upaya pemerintah tersebut.

Enam, menyerukan kepada seluruh umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk menyelenggarakan salat ghaib dan doa bersama guna mendoakan para syuhada dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina serta melaksanakan Qunul Nazilah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, agar bencana kemanusiaan ini segera terhenti.

Tujuh, sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan Ukhuwah Basyariyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina (termasuk menyisihkan dana Infaq Jumat mendatang) untuk kemudian dikoordinasikan penyalurannya melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LazisNU). 

Gus Yahya menegaskan pernyataan sikap dan seruan PBNU ini tidak hanya terkait konflik Israel-Palestina saja, melainkan juga terhadap segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan yang merundung kemanusiaan di seluruh dunia. 

Pasalnya tatanan dunia terancam jika dunia didorong untuk bertarung atas dasar persaingan. Tanpa pertimbangan moral, etika dan kesepakatan.

"Kita tidak bisa membiarkan dunia masuk ke rimba kekacauan seperti di masa lalu. Terlebih saat ini perkembangan teknologi militer mampu menciptakan senjata dengan daya hancur yang mengerikan," ujar Gus Yahya.

"Kalau diteruskan dinamika hukum rimba seperti ini. Yang kuat boleh berbuat semaunya. Tidak ada yang akan menang. Semua akan kalah," pungkasnya.

 

 


 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close