Pria Ini Bunuh Diri Usai Tembak Mati Istri, 5 Anaknya dan Mertua

Nusantaratv.com - 06 Januari 2023

Michael Haight (tengah), 42 tahun, diduga membunuh keluarganya, termasuk istri Tausha Haight (berbaju pink) dan lima anak mereka yang berusia antara 4 dan 17 tahun, sebelum bunuh diri. (Istimewa/1news.co.nz)
Michael Haight (tengah), 42 tahun, diduga membunuh keluarganya, termasuk istri Tausha Haight (berbaju pink) dan lima anak mereka yang berusia antara 4 dan 17 tahun, sebelum bunuh diri. (Istimewa/1news.co.nz)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Seorang pria berusia 42 tahun bunuh diri usai menembak mati istri, kelima anaknya dan ibu mertuanya di Utah, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (5/1/2023).

Dikutip dari 1news.co.nz, Jumat (6/1/2023), polisi mendatangi rumah korban setelah mendapatkan laporan warga. Di rumah tersebut, polisi menemukan 8 jenazah yang tewas akibat mengalami luka tembak, termasuk terduga pelaku Michael Haight.

"Penyelidikan intensif sedang berlangsung. Kami yakin tidak ada ancaman terhadap publik atau ada tersangka yang berkeliaran," kata para pejabat dalam siaran pers. 

Di antara jenazah tersebut terdapat anak-anak Michael Haight, yakni tiga perempuan dan dua laki-laki. Mereka berusia antara 4 hingga 17 tahun. Sedangkan korban lainnya yaitu istri Michael, Tausha Haight (40 tahun) dan ibunya, Gail Earl (78 tahun).

Polisi mengungkapkan peristiwa itu terjadi dua pekan setelah istrinya mengajukan gugatan cerai. Polisi juga mengatakan, pelaku bernama Michael Haight dan keluarganya tengah diselidiki karena diduga ada masalah dalam keluarga.

Insiden pembunuhan itu menghebohkan kota pertanian kecil Enoch, Utah selatan, berpenduduk sekitar 8.000 jiwa, terletak antara Salt Lake City dan Las Vegas. Kawasan itu berkembang pesat sebagai daerah hunian serta dihuni komunitas Gereja Orang-orang Suci Akhir Zaman atau Mormon.

"Banyak dari kami telah melayani bersama mereka di gereja, di komunitas dan pergi ke sekolah bersama orang-orang ini," kata Manajer Kota Enoch, Rob Dotson. 

"Komunitas saat ini sedang terluka. Mereka merasa kehilangan, mereka merasakan sakit dan mereka memiliki banyak pertanyaan."

"Kita semua bisa berdoa agar keluarga mereka dan tetangga dan semua akan memahami apa yang terjadi di tempat ini, mungkin dalam satu atau dua hari, atau mungkin lebih lama lagi," lanjutnya.

Wali Kota Enoch, Geoffrey Chesnut mengatakan, pihak kepolisian mengetahui ada gugatan cerai dari istri pelaku, namun tidak menyangka jika hal itu bakal memicu aksi pembunuhan. "Ini merupakan pukulan luar biasa bagi banyak keluarga di sini. Warga sering berkumpul dengan keluarga yang kini telah tiada itu," ujar Chesnut.

Pada 21 Desember 2022, istri Michael, Tausha Haight mengajukan gugatan cerai. Pengacaranya mengatakan, Michael Haight telah diberikan dokumen gugat cerai itu pada 27 Desember 2022. Sementara penyebab perceraian tidak diketahui, karena sesuai hukum di Utah hal itu menjadi rahasia pengadilan dan pihak yang berpekara.

Chesnut kembali mengungkapkan, Tausha Haight dan anggota keluarga lainnya terlihat pada malam sebelum pembunuhan. Dia hadir pada pertemuan gereja untuk wanita-wanita muda.

Di sisi lain, kuasa hukum Tausha Haight, James Park mengatakan dirinya tidak melihat tanda-tanda jika Michael bakal melakukan kekerasan fisik, termasuk pembunuhan. Dia juga mengaku baru bertemu Tausha Haight sebanyak dua kali dan menilai perempuan itu sebagai sosok yang sangat baik. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close