Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) perkirakan harga beras akan turun jelang panen raya pada satu bulan ke depan.
“Panen raya dalam satu bulan ke depan akan terjadi sehingga saya kira harga itu akan turun banyak,” kata Jokowi kepada wartawan sebelum keberangkatannya untuk kunjungan kenegaraan ke Australia, dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 stok beras nasional cukup ujar Presiden.
“Ini mau Lebaran. Sudah persiapan-persiapan mengenai ketersediaan, utamanya bahan pokok itu menjadi sangat penting. Beras saya kira stoknya nggak ada masalah dan bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan,” tuturnya.
Menanggapi keluhan masyarakat berkaitan harga beras yang masih tinggi, Presiden meminta masyarakat mengecek langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang atau di Pasar Johar Karawang yang menurut Presiden sudah turun.
“Ditanyakan saja, tolong (masyarakat) berbondong-bondong ke Pasar Induk Beras Cipinang dan ke juga pasar beras Johar Karawang, dilihat di lapangan sudah turun—tetapi memang itu tidak merepresentasikan harga-harga di seluruh Tanah Air. Coba dicek langsung jangan ditanyakan ke saya, meski saya tahu tiap hari itu harga naik turun saya tahu,” ujar Jokowi.
Sementara itu Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi produksi beras nasional ketika panen raya yang akan berlangsung bulan Maret-April 2024 bisa mencapai 8,46 juta ton.
“Merujuk dari hasil pengamatan Kerangka Sampel Area atau KSA Badan Pusat Statistik, potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang berlangsung dalam dua bulan yakni Maret-April mencapai 8,46 juta ton,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (2/3).
Menurut Suwandi, pasokan beras dalam negeri hingga Ramadhan 1445 Hijriyah dipastikan aman mengingat panen raya yang terjadi di sejumlah daerah bisa berlangsung hingga Mei 2024.
“Produksi beras awal tahun 2024 ini mencukupi kebutuhan nasional. BPS telah merilis data perkiraan produksi beras Maret-April sebesar 8,46 juta ton. Total produksi beras ini cukup besar, mampu mencukupi kebutuhan nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebutkan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah harga beras premium di pasaran berangsur stabil.
“Masyarakat tak perlu khawatir kini harga (beras) mulai normal dan stabil. Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp17 ribuan saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil,” kata Bayu di Jakarta, pekan lalu.
Bayu mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir terhadap harga dan stok beras dikarenakan pasokan beras dari Jawa Tengah yang telah mulai panen raya telah masuk ke Pasar Induk Johar Karawang.
Bayu mengatakan fluktuasi harga beras yang terjadi akhir-akhir ini yang terkadang naik dan terkadang normal merupakan hal biasa yang sudah menjadi siklus tahunan seperti yang terjadi pada tahun lalu.