Nusantaratv.com - Presiden RI Joko Widodo hingga Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyumbang sapi kurban di Masjid KH Hasyim Asy’ari Jakarta untuk dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar.
Sedikitnya enam ekor sapi dan tiga ekor kambing akan disembelih dalam pemotongan hewan kurban di Masjid KH Hasyim Asy’ari, demikian disampaikan pengurus DKM masjid tersebut Habis Syahid di Jakarta, Kamis.
Enam ekor sapi tersebut berasal dari Presiden RI Joko Widodo, Polri, Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Barat, PT Sun Sira Indonesia, dan Walikota Jakarta Barat.
Sementara tiga ekor kambing yang akan dipotong berasal dari Bank DKI Syariah KCP Taman Palem, Ir H M Bahaudin, dan Rohis Karyawan Mall Matahari Daan Mogot.
Syahid mengatakan untuk saat ini baru sejumlah tersebut hewan kurban yang akan dilakukan pemotongan oleh DKM Masjid KH Hasyim Asy’ari.
“Sampai saat ini itu dulu, kalau hari ini akan datang lagi belum kami sampaikan, yang ada saja dulu,” katanya.
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari merupakan masjid yang dibangun atas dasar pencetusan dari Presiden RI Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.
Pembangunan masjid tersebut dimaksudkan sebagai masjid raya milik DKI Jakarta yang belum memiliki masjid raya sendiri. Masjid yang dibangun di lahan seluas 2,4 hektare itu pun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2017.
Sebelumnya, selepas pelaksanaan Shalat Idul Adha, KH Faturahman Ya’qub yang bertindak sebagai khatib mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk meneladani sifat Nabi Ibrahim AS.
“Amal-amal yang membuat Nabi Ibrahim jadi kekasih Allah, ada tiga amalan. Pertama, lebih mengutamakan Allah dari yang lain. Kedua, memiliki sifat sabar dan tawakal kepada Allah, dan yang ketiga memiliki sifat sosial yang sangat tinggi dan peduli kepada sesama,” kata KH Faturahman.
Dalam penjelasan khutbahnya, KH Faturahman menjabarkan bahwa Nabi Ibrahim rela mengorbankan hartanya di jalan Allah, yaitu mengorbankan ratusan hewan ternak miliknya berupa onta dan kambing.
Sementara dari sifat sabar dan tawakalnya, khatib menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim sabar dalam menjalani perintah Allah untuk mengorbankan putranya sendiri, yaitu Ismail, kendatipun merupakan anak yang sangat dinantinya sejak lama.
Sedangkan amalan yang ketiga, adalah sifat sosialnya yang sangat tinggi. “Sifat sosial, kerja sama, kasih sayang, gotong royong,” kata KH Faturahman Ya’qub.