Nusantaratv.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengaku bosan dengan pertanyaan terkait kasus kematian Covid-19.
Komentar Bolsonaro muncul hanya beberapa hari setelah Brasil melampaui 600.000 kasus kematian akibat virus corona, yang memicu kemarahan publik.
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (12/10/2021), presiden sayap kanan Brasil itu dikenal sebagai seorang yang meragukan Covid-19 sekaligus meremehkan keparahan virus.
Dia dikelilingi oleh para pendukung di pantai di Guaruja, di negara bagian Sao Paulo, pada Senin (11/10/2021) ketika seorang jurnalis bertanya kepadanya tentang jumlah korban tewas.
"Di negara mana orang tidak mati? Katakan pada saya!" dia menjawab. "Dengar, saya datang ke sini bukan untuk pertanyaan yang membosankan," ujarnya.
Kementerian Kesehatan mengumumkan Brasil melampaui 600.000 kasus kematian akibat virus corona pada Jumat (8/10/2021). Kondisi itu memicu lebih banyak kemarahan publik terhadap penanganan pandemi oleh Bolsonaro.
Selama berbulan-bulan, presiden telah menolak seruan memberlakukan pembatasan seperti karantina untuk membendung penyebaran virus, sementara pejabat kesehatan masyarakat mengecam pemerintahnya karena gagal dengan cepat mengamankan vaksin Covid-19.
Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pemakzulan Bolsonaro atas pandemi serta tuduhan korupsi. Tetapi dia tetap menentang dan terus menolak langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Pada Minggu (12/10/2021), Bolsonaro mengklaim protokol Covid-19 pada pertandingan sepak bola telah mencegahnya menghadiri pertandingan sepak bola kejuaraan Brasil di kota Santos.
"Kenapa paspor vaksin? Saya ingin menonton Santos sekarang dan mereka mengatakan saya perlu divaksinasi. Kenapa harus begitu?" ucap Bolsonaro.
Santos mengatakan Bolsonaro tidak meminta untuk menghadiri pertandingan tersebut.
Pihak berwenang pekan ini mengizinkan klub untuk mengisi 30 persen kursi yang tersedia di pertandingan kejuaraan Brasil. Tetapi protokol yang disetujui oleh konfederasi sepak bola Brasil mengatakan semua orang di dalam stadion harus divaksinasi dan baru-baru ini diuji.