PPS: 46 Jurnalis Palestina Ditahan Israel Sejak 7 Oktober

Nusantaratv.com - 19 Desember 2023

Tentara Israel mencegah kru TV Palestina melakukan pekerjaan jurnalistiknya. (Wafa)
Tentara Israel mencegah kru TV Palestina melakukan pekerjaan jurnalistiknya. (Wafa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Rezim Israel telah menahan 46 jurnalis Palestina sejak 7 Oktober 2023, ketika mereka memulai perang genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Masyarakat Tahanan Palestina (Palestinian Prisoner Society/PPS) mengungkapkan informasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada Senin (18/12/2023), kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan.

PPS menambahkan, 32 jurnalis masih berada dalam kurungan, termasuk 19 orang yang ditahan di bawah kebijakan penahanan administratif rezim yang terkenal kejam, yang memungkinkan Israel memenjarakan warga Palestina tanpa batas waktu serta tanpa mengajukan tuntutan resmi atau mengadili mereka.

Sejumlah jurnalis yang ditahan dituduh memiliki "dokumen rahasia", sementara beberapa lainnya ditahan dengan dalih "hasutan di media sosial".  PPS kemudian memberikan rincian tentang kondisi penahanan yang keras terhadap dua jurnalis, yang diidentifikasi sebagai Somaya Jawabreh dan Moaz Amarneh.

Amarneh, yang ditahan secara administratif pada 16 Oktober, telah menjadi sasaran pelecehan dan penyiksaan. Dia menghadapi kondisi kesehatan yang sulit di penjara Megiddo dan menderita kesulitan penglihatan dan penglihatan kabur di mata kanannya. 

Meskipun kondisinya sangat buruk, pihak berwenang Israel hingga hari ini menolak mengizinkan Amarneh memakai kacamatanya. Dia kehilangan salah satu matanya pada 2019 setelah tentara Israel menembaknya saat dia melakukan pekerjaan jurnalistiknya.

Di sisi lain, jurnalis Palestina kembali menjadi korban kebrutalan Israel. Haneen Al Qashtan, jurnalis Palestina itu tewas bersama keluarganya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Nuseirat di Jalur Gaza.

Hal itu disampaikan Kantor Media Gaza, pada Minggu (17/12/2023), seperti dilansir dari Anadolu Agency. Pernyataan itu menyebutkan, jumlah jurnalis yang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober hingga kini mencapai 95 orang.

Dalam pernyataan sebelumnya, kantor media itu mengatakan Israel dengan sengaja membunuh jurnalis di Gaza dengan tujuan membungkam narasi Palestina, menyembunyikan kebenaran, dan mencegah berita dan informasi, mencapai opini publik regional dan internasional.

Selain itu, juga untuk mencegah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan agar tidak dilaporkan dengan benar kepada komunitas internasional.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close