Polisi yang Tembak-Tusuk Debt Collector Gara-gara Ditagih Cicilan Mobil 2 Tahun, Akhirnya Menyerahkan Diri

Nusantaratv.com - 25 Maret 2024

Aiptu FN saat terlibat perselisihan dengan debt collector.
Aiptu FN saat terlibat perselisihan dengan debt collector.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Aiptu FN akhirnya mendatangi Bidpropam Polda Sumatra Selatan (Sumsel) usai dilaporkan menembak dan menusuk debt collector di parkiran salah satu mall di Jalan POM IX Palembang. FN sebelumnya dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) usai menghilang pasca kejadian. 

Walau demikian, kedatangan FN disebut bukan untuk menyerahkan diri, tapi memberikan klarifikasi terhadap kasus yang menimpanya.

Aiptu FN tiba di Mapolda Sumsel pada Senin (25/3/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Sampai pukul 12.30 WIB, Aiptu FN belum keluar dari ruang pemeriksaan Bidpropam.

Tak sendiri, Aiptu FN datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarga dan kuasa hukumnya.

Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul mengatakan kedatangan kliennya dalam rangka memberikan klarifikasi atas kasus penembakan dan penusukan yang dilakukannya terhadap debt collector.

"Tadi pagi Jam 09.00 WIB datang ke Polda Sumsel, klien kita hadir untuk memberikan klarifikasi terhadap suatu peristiwa yang viral menimpa dirinya. Sekarang lagi proses administrasi di dalam Propam," ujarnya. 

Usai kejadian penembakan dan penusukan yang viral itu, kata Rizal, oknum polisi ini pergi ke Musi Rawas. Bukan melarikan diri, tapi hanya menenangkan diri pasca kejadian tersebut.

"Perlu kita verifikasi, bahwa klien kita tidak melarikan diri, klien kita hanya perlu penenangan dalam waktu 1 hingga 2 hari karena faktor psikologis. Ada suatu peristiwa yang viral kan, dan beliau perlu konsultasi dengan keluarga dan institusi," jelas dia.

Ia menjelaskan, saat ini kondisi psikologis kliennya dalam kondisi baik-baik saja dan santai saat datang ke Bidpropam Polda Sumsel.

"Diantar oleh atasannya yang bertugas di Polres Lubuklinggau beserta keluarga. Ia tidak melarikan diri, namun hanya butuh waktu untuk menenangkan diri setelah kejadian tersebut," tutur dia.

Kliennya pun membawa barang bukti saat datang ke Bidpropam Polda Sumsel, seperti sajam dan baju yang digunakan. Namun untuk senpi yang digunakan, kata dia, tidak ada karena sudah hilang saat setelah kejadian.

"Kalau softgunnya (senpi) itu kemarin pada waktu beliau meninggalkan lokasi kan panik, tercecer di mana kita tidak tahu," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close