Polisi Ukraina Selidiki Temuan 269 Mayat di Irpin

Nusantaratv.com - 19 April 2022

Puluhan kuburan baru telah digali dan ditumpuk dengan karangan bunga. (Reuters)
Puluhan kuburan baru telah digali dan ditumpuk dengan karangan bunga. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Penyelidik Ukraina telah memeriksa 269 mayat di Irpin, dekat Kiev, sejak kota itu diambil kembali dari pasukan Rusia pada akhir Maret.

Hal itu dikatakan seorang pejabat polisi pada Senin (18/4/20220), ketika para pekerja menggali kuburan baru di pinggirannya. Irpin, yang berpenduduk sekitar 62.000 jiwa sebelum perang, merupakan salah satu titik utama pertempuran dengan pasukan Rusia, sebelum mereka mundur dari wilayah utara Ukraina untuk menggencarkan serangan mereka di timur.

Dikutip dari Reuters, Selasa (19/4/2022), di sebuah pemakaman di pinggiran Irpin, puluhan kuburan baru telah digali dan ditumpuk dengan karangan bunga. Di bawah pengawasan beberapa pelayat yang menangis, para pekerja tergesa-gesa menyekop tanah berpasir ke dalam satu kuburan pada Senin (18/4/2022).

"Hingga kini kami telah memeriksa 269 mayat," kata Wakil Kepala Pertama Departemen Investigasi Utama Polisi, Serhiy Panteleyev, pada briefing online.

Dia menyatakan pekerjaan forensik sedang berlangsung guna mengetahui penyebab kematian banyak korban, berbagi foto-foto jenazah manusia yang hangus terbakar. "Tujuh lokasi di Irpin, di mana warga sipil diduga ditembak telah diperiksa," jelasnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rusia telah membantah menargetkan warga sipil dan menolak tuduhan jika pasukannya melakukan kejahatan perang di wilayah pendudukan Ukraina. Namun, sejumlah laporan justru bertolak belakang dengan pengakuan Rusia tersebut. 

Di sisi lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dialognya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terhenti setelah pembunuhan massal ditemukan di Ukraina.

"Sejak pembantaian yang kami temukan di Bucha dan di kota-kota lain, perang telah mengambil giliran yang berbeda, jadi saya tidak berbicara dengannya lagi sejak itu. Tetapi, saya tidak mengesampingkan melakukannya di masa depan," cetus Macron kepada televisi 5 Prancis.

Dan, saat ditanya mengapa dia tidak mengikuti contoh para pemimpin Eropa lainnya dan melakukan perjalanan ke ibukota Ukraina, Kiev, Macron mengatakan pertunjukan dukungan dengan sendirinya tidak diperlukan setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.

"Saya akan kembali ke Kiev. Tetapi, saya akan pergi ke sana untuk membawa sesuatu yang berguna bersama saya, karena jelas bahwa saya tidak perlu pergi ke sana untuk menunjukkan dukungan ini," tukas Macron.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close