Nusantaratv.com - Polisi terus menyelidiki kasus dugaan perampokan disertai pembunuhan yang menimpa Wardatun Toyibah (28) di Desa Ima'an, Dukun, Gresik. Kini penyidik masih berupaya merangkai kronologi peristiwa yang menewaskan istri dari pengusaha yang juga agen Brilink bernama Mahfud itu.
"Kita masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Sampai saat ini sudah ada 10 orang," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (17/3/2024).
Para saksi tersebut terdiri dari keluarga dan tetangga korban. Pihaknya pun masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Mahfud.
"Karena suaminya ini yang mengetahui pertama kali dan tinggal satu rumah. Makanya kita lakukan pemeriksaan intensif," jelas dia.
Sejauh ini, menurut polisi ada beberapa keterangan Mahfud yang janggal. Kepada polisi Mahfud mengaku baru bangun pukul 05.00 WIB dan mendapati istrinya sudah tergeletak di kamarnya dengan berlumur darah. Sementara anaknya juga mengalami luka di bagian kaki.
Tapi, ia sempat bercerita kepada tetangganya bahwa istrinya memergoki pelaku yang hendak mencuri uang di laci. Lalu pelaku membunuh istrinya.
"Kita juga mendengar keterangan itu (perampokan). Katanya dia berasumsi dan menebak kalau soal itu, tapi kita masih dalami lagi kasus ini. Masih kami periksa sebagai saksi," tutur Aldhino.
"Keterangan suami korban menjadi hal yang sangat penting. Mengingat saat peristiwa, hanya dia dan anaknya yang berada di dalam rumah," sambungnya.
Ia mengaku mendapati kendala saat proses penyidikan. Khususnya berkaitan dengan tempat kejadian perkara yang sudah berubah. Lantaran korban sudah berpindah tempat dan sudah dalam keadaan dimandikan hingga ditutup kain.
"Jadi saat kami datang, TKP sudah rusak. Korban juga sudah dimandikan oleh pihak keluarga. Tentu tim penyidik harus bekerja keras untuk menemukan jejak dari pelaku yang mungkin tertinggal," jelas dia.
Begitu juga dengan keterangan yang disampaikan suami korban. Mahfud memang tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Tapi, ekspresinya yang terkesan datar tanpa menunjukkan rasa sedih yang mendalam hingga terlihat tegar.
"Saat diperiksa, suami korban banyak mengatakan jawaban tidak tahu. Berkaitan dengan saat-saat peristiwa terjadi atau perihal lainnya," papar Aldhino.
Sebelumnya, perampok menyatroni rumah milik Mahfud (42), seorang pengusaha di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik. Bukan cuma menggasak barang-barang berharga, uang lebih dari Rp150 juta, perampok juga menggorok Wardatun Toyibah (28), istri Mahfud hingga tewas.
Menurut salah seorang tetangga, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
"Tadi kata suaminya (Mahfud) itu, yang perempuan (Wardatun) tidur sama anaknya yang masih 2,5 tahun. Terus kebangun gara-gara kedengeran ada orang masuk," kata dia.
Diketahui, Mahfud merupakan agen salah satu Brilink. Di samping menjadi toko, rumahnya dijadikan tempat penyetoran para tetangganya yang hendak menabung di bank BRI.