Nusantaratv.com - Polisi membubarkan massa buruh yang berunjuk rasa dengan merusak fasilitas di sekitar Gedung Balai Kota DKI Jakarta, menjelang pengumuman upah minimum provinsi (UMP) DKI 2024.
"Aksi ini sudah mulai merusak fasilitas yang ada, saya sudah sampaikan seharusnya aksi dilaksanakan tertib, tidak melakukan perusakan apapun," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa.
Sebelumnya, Susatyo menghampiri massa buruh dan mengimbau agar aksi dilakukan dengan aman, tertib, tanpa kerusuhan ataupun perusakan fasilitas. Namun, pada pukul 15.15 WIB massa mulai merusak pagar Gedung Balai Kota.
Massa membawa pagar ke tengah Jalan Medan Merdeka Selatan dan menutup akses ruas di depan Balai Kota DKI. Untuk itu, Susatyo langsung memerintahkan jajarannya untuk membubarkan aksi tersebut.
"Maju, maju, mari berjaga di depan, bubarkan. Kami harap massa bisa mundur, bubarkan aksi ini," ucap Susatyo di atas mobil pengurai massa.
Sebelumnya, kelompok buruh menggelar aksi di depan Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, mulai pukul 12.00 WIB. Massa buruh terlihat membawa atribut dan mengibarkan bendera kelompoknya masing-masing.
Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Yusup Suprapto mengatakan, demo ini bertujuan mendorong Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menetapkan UMP DKI Jakarta 2024 naik menjadi Rp5,6 juta.
"Ini demo kita untuk memberikan support kepada Bapak Pj Gubernur kita, untuk menetapkan UMP DKI Jakarta Tahun 2024. Apa bentuk support-nya? Supaya beliau bisa menetapkan UMP itu yang berkeadilan, betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat buruh DKI Jakarta," kata Yusup.(Ant)