Nusantaratv.com - Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel TM Silitonga memperkuat SDM penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) guna mempercepat penyelidikan sejumlah perkara dugaan korupsi yang ditangani.
"Semua perkara dugaan korupsi sedang berproses (pengembangan), hanya kita masih terbatas pada sumber daya manusia (SDM), sehingga saya sedang menambah personel baru," ujar Irjen Silitonga, Senin, di markas Polda Papua Barat di Manokwari.
Silitonga mengakui, bahwa penambahan personel penyidik baru pada satker Dit Reskrimsus, bertujuan memperkuat yang tim yang sudah ada sehingga proses perkaranya juga dipercepat.
Penambahan personel penyidik menjadi perhatian Kapolda sebagai evaluasi terhadap perkembangan penyelidikan sejumlah perkara dugaan korupsi yang belum ditingkatkan ke tahap penyidikan hingga akhir 2022 ini.
"Setelah memperkuat tim penyidik, saya akan mengecek satu-persatu perkara yang ditangani dalam tahun ini," ujar Kapolda.
Diketahui, salah satu kasus atensi Polda Papua Barat adalah dugaan korupsi organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Barat berdasarkan pengaduan masyarakat.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Papua Barat Kombespol Romilus Tamtelahitu pada sebuah kesempatan di Manokwari belum lama ini menjelaskan bahwa 24 orang pengurus KONI Papua Barat sudah dimintai keterangannya sebagai saksi termasuk oknum Ketua Harian dan Bendahara.
Dia mengatakan sejumlah dokumen pendukung penggunaan anggaran hingga laporan pertanggungjawaban (LPj) sudah dikantongi penyidik dan sedang dalam proses pengembangan mengingat penggunaan dana KONI Papua Barat pada tiga tahun anggaran (2019-2021) mencapai ratusan miliar rupiah.
Ia menyebutkan, fokus penyelidikan dugaan perkara korupsi ini, yaitu honor (insentif) pengurus KONI Papua Barat, pendanaan cabang olahraga, kegiatan pengadaan, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan aliran dana KONI Papua Barat pada tiga tahun anggaran tersebut.
"Kami fokus dari bawah dulu, jika sudah lengkap semua bukti bahan dan keterangan, maka pasti ketua umum KONI Papua Barat juga akan dimintai keterangan karena penggunaan dana organisasi KONI punya keterkaitan satu dengan lainnya," ucap Romilus.(Ant)