Nusantaratv.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida meminta calon anggota kabinet baru pemerintahannya harus 'meninjau ulang' hubungan mereka dengan Gereja Unifikasi. Kishida sendiri akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (10/8/2022).
Sebelumnya, Kishida meminta calon anggota baru kabinet dan pejabat partai harus "benar-benar meninjau ulang" hubungan mereka dengan organisasi itu.
"Itu bakal menjadi prasyarat," kata Kishida dalam konferensi pers di Nagasaki.
Di samping itu, Kishida mengatakan perombakan kabinet diperlukan untuk membantu pemerintah mengatasi sejumlah masalah, yakni kenaikan harga barang dan peningkatan tensi di lingkungan keamanan, mengutip Reuters.
"Dalam berbagai hal, kita berhadapan dengan situasi yang paling genting sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua," kata dia.
Reshuflle kabinet Kishida berlangsung setelah hubungan Gereja Unifikasi dengan partai berkuasa Jepang, yakni Partai Liberal Demokrasi (LDP) menjadi sorotan masyarakat negara itu pasca penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Kasus tersebut turut menyebabkan dukungan terhadap pemerintahan Kishida berkurang.
Abe ditembak oleh Yamagami Tetsuya karena diduga memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi. Yamagami memiliki dendam terhadap gereja itu karena ibunya memberikan donasi berjumlah besar ke organisasi itu dan membuat keluarganya sengsara.
Menurut seorang pengamat, Kishida dan partai LDP berupaya menghadapi masalah Gereja Unifikasi secepatnya sebelum berkembang menjadi masalah partai.
"Barisan kabinetnya bakal menunjukkan bahwa LDP menindak tegas apa yang saat ini disebut sebagai masalah individu, sebelum itu mencemarkan seluruh partai," ujar seorang profesor di Universitas Waseda, Airo Hino.
"Masalah Gereja Unifikasi merupakan sesuatu yang tak ingin dia [Kishida] biarkan berlarut-larut," imbuhnya.
Berdasarkan laporan Kyodo News, beberapa menteri yang akan diganti adalah Menteri Industri Koichi Hagiuda dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.
Sementara, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Ekonomi Daishiro Yamagiwa bakal tetap mengemban jabatan mereka.
Perombakan kabinet dikabarkan berlangsung pada awal September. Tapi, sejumlah analis menilai Kishida ingin mempercepat perombakan untuk menghentikan penurunan dukungan terhadap dirinya secepat mungkin.