Nusantaratv.com - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada sistem listrik di Pulau Flores telah mencapai sebesar 25,38 persen per Oktober 2022.
"Baruan EBT pada sistem listrik di Pulau Flores sebesar 25,38 persen dengan total daya yang dihasilkan sebesar 21.309 kilowatt (kW)," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores Andi Martha Siswahyudi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan pemanfaatan EBT sebagai sumber kelistrikan PLN di wilayah Pulau Flores, NTT.
Andi menjelaskan sejumlah jenis EBT yang dimanfaatkan untuk sumber listrik di Pulau Flores yaitu panas bumi, air, dan tenaga surya.
Ia menyebutkan tiga pembangkit EBT memiliki kontribusi terbesar yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai di PLTP Mataloko di Kabupaten Ngada, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Ndungga di Kabupaten Ende yang menghasilkan daya sebesar 11.759 kW.
"Ketiga pembangkit ini memiliki kontribusi sebesar 55 persen dari total EBT di sistem Flores," katanya.
Andi mengatakan PLN berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi EBT di Pulau Flores untuk mendukung Pemerintah dalam meningkatkan bauran energi hijau atau energi berkelanjutan di Tanah Air.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain membangun pembangkit EBT, PLN juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan di kawasan pembangkit dengan melakukan pemantauan secara rutin.
Andi menyebutkan sejumlah kegiatan dilakukan seperti pengukuran udara ambien, emisi, kebisingan, sampling mikro organisme air permukaan, kualitas air permukaan dan sebagainya untuk mengetahui kondisi lingkungan di kawasan pembangkit EBT.
Selain itu juga memantau kondisi masyarakat sekitar area kerja dengan berdialog langsung berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi dan kebudayaan terkait kehadiran pembangkit listrik EBT.(Ant)