Nusantaratv.com - Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati tidak kunjung sadarkan diri setelah pingsan lebih dari tiga pekan akibat penyakit jantungnya.
Perkembangan kondisi sang putri berusia 44 tahun itu diumumkan dalam sebuah pernyataan dari Istana pada Minggu (8/1/2023), seperti dilaporkan Reuters.
Anak tertua dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn itu mulai kehilangan kesadaran diri pada 15 Desember ketika sedang melatih anjingnya untuk bertanding di sebuah kompetisi di timur laut provinsi Nakhon Ratchasima.
Dia langsung diterbangkan ke Bangkok untuk menjalani perawatan setelah ditemukan pingsan. "Dokter yang merawat telah menyimpulkan dia menderita aritmia parah akibat radang jantung yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma," demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak istana pada Sabtu (7/1/2023) malam waktu setempat.
Pihak istana menambahkan kondisi keseluruhan sang putri masih tetap tidak sadarkan diri. "Dokter terus memberikan obat-obatan dan menggunakan peralatan untuk mendukung fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal serta penggunaan antibiotik sambil memantau kondisinya dengan cermat," lanjut pernyataan itu.
Kini sudah lebih dari tiga pekan, namun belum juga muncul tanda-tanda kondisi sang putri mengalami kemajuan.
Putri Bajrakitiyabha merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara Raja Maha Vajiralongkorn dari tiga pernikahan yang berbeda. Sejumlah analis kerajaan menilai Putri Bajrakitiyabha sebagai calon pewaris takhta utama, yang akan menjadikannya sebagai ratu pertama di Thailand.
Wanita kelahiran 7 Desember 1978 itu merupakan seorang pengacara dengan gelar master dan doktor dari Universitas Cornell, sebuah universitas riset swasta di Ithaca, New York, Amerika Serikat (AS).
Putri Bajrakitiyabha pernah menjabat sebagai duta besar Thailand untuk Austria, Slovenia dan Slovakia. Selain itu, dia berperan di kantor Kejaksaan Agung, Komando Keamanan Kerajaan dan sebagai duta besar Thailand untuk Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).